DONGGALA – Donggala Cinema Festival akan digelar kembali pada September 2023 mendatang. Event perayaan bioskop ini sebagai bagian dari rententan sejarah kebudayaan modern yang bukan hanya memutar film lama, tapi merayakan kehadiran bioskop.
Direktur Yayasan Donggala Heritage, Zulkifly Pagessa, Rabu (07/06), mengatakan, kegiatan serupa sudah pernah dilaksanakan tahun 2016 lalu, dipusatkan di Gedung Aduma Niaga Donggala, sebuah gedung milik BUMN.
Kegiatannya berupa pemutaran film-fim lama karya sineas Indonesia yang cukup legendaris, seperti “Tiga Dara” karya Usmar Ismail dan film yang dibintagi P. Ramlee, produksi dari Malaya (Malaysia) era 1950-an.
“Pemutaran film-film lama itu dalam sebuah festival karena film itu pada masanya cukup digemari dan memberi warna dalam kebudayaan masyarakat Donggala. Film-film yang dibintangi P. Ramlee misalnya itu menjadi acuan dalam model pakaian dan model rambut, sehingga ini yang dirayakan,” ungkap Zulkifly.
Perayaan bioskop ini, kata Zulkifly, akan melibatkan anak-anak sekolah dari SMA dan SMK yang ada di Kota Donggala. Kegiatannya berupa workshop pembuatan film pendek dan film dokumenter seperti yang pernah dilakukan tahun 2016 lalu.
Selain pemutaran film lama, juga akan ditampilkan film-film baru karya sineas lokal yang ada di Donggala dan Kota Palu. Tujuannya untuk memberi spirit dan gambaran tentang adanya pertumbuhan perfilman di kalangan generasi muda.
Tentunya, kata dia, kegiatan akan dibarengi dengan pameran seni rupa dan fotografi. Temanya tentang tentang foto aktivitas dan bangunan tua di Kota Donggala, sebagai gambaran kehidupan sosial dan dinamika kebudayaan modern yang dulu mewarnai kehidupan di Donggala.
“Sejarah mencatat di Kota Donggala itu sejak tahun 1934 telah ada bioskop. Film-film yang diputar itu merupakan jaringan film dari Amerika dan itu menunjukkan adanya bioskop yang sudah ada di Donggala,” jelas Zulkifly.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Donggala, Rosmawati Asdjud, mengatakan, dalam pengembangan perfilman, pihaknya akan mengoperasikan mobil bioskop keliling (bioling).
“Bioling ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perfilman atau pemutaran film nantinya. Cuma saja akan diawali dengan pelatihan tenaga operator yang bisa mengoperaskan peralatan yang ada,” jelas Rosmawati, Rabu (07/06).
Bioling tersebut akan dimanfaatkan dalam program kegiatan Donggala Cinema Festival yang ditangani Yayasan Donggala Heritage.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay
