Donasi untuk Rohingya, Majelis Budha Sulteng Percayakan ke FPI

oleh -
Ketua Majelis Agama Budha Sulteng Wijaya Chandra serahkan sumbangan untuk Muslim Rohingya sebesar Rp6,8 juta, Jumat (8/9). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU- Puluhan umat muslim tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar aksi damai, sekaligus penggalangan dana di bundaran Hasanuddin, Jumat (8/9).  Dari aksi penggalangan dana tersebut terkumpul dana sekitar Rp18 juta.

Dana itu berasal dari FPI Kota Palu, sebanyak Rp 11 juta lebih, Ketua Majelis Agama Budha Sulteng Wijaya Chandra Rp6,8 juta, sisanya terkumpul dari masyarakat Kota Palu kebetulan melewati dan berada sekitar pada saat digelarnya aksi.

Wijaya Candra menyerahkan secara langsung uang tunai Rp 6,8 juta kepada imam besar FPI Sulteng Habib Hasan Alhabsyi di sela-sela berlangsungnya aksi.

“Semoga dana ini bermanfaat untuk meringankan muslim Rohingnya, dana ini terkumpul dari penganut Budha tergabung dalam Walubi Sulteng dan anak-anak sekolah Karunadipa,” kata Wijaya Candra.

BACA JUGA :  Robby: Tidak Benar PT ANA Menyerobot Lahan Masyarakat di Morut

Wijaya Candra di hadapan para pesetya aksi menyatakan sikap mengecam dan mengutuk rezim Myanmar atas pembantaian muslim Rohingnya. Dia juga mengingatkan penganut Budha Sulteng agar bijak serta dapat menyaring informasi beredar di media sosial (medsos).

Wijaya Candra juga mengakui dan mengucapkan terimaksih kepada FPI Sulteng selama ini sudah menjadi pelindung bagi penganut agama minoritas Sulteng.

Atas pemberian dana itu, Habib Hasan Alhabsyi menyampaikan di hadapan para aksi dana terkumpul ini nantinya akan diserahkan ke DPP FPI untuk disalurkan langsung ke umat muslim Rohingnya di Myanmar.

Habib Hasan juga mengatakan umat terbaik adalah menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dua hal inilah diantaranya bisa menjadikan umat muslim tegak dan mulia.

BACA JUGA :  Ahmad Ali Blusukan di Pasar Simpong Luwuk

Dalam aksi itu FPI Sulteng menuntut empat hal: mengusir duta besar Myanmar di Indonesia, menyeret Aung San Suu Kyi ke Pengadilan Internasional untuk dipenjarakan, mendesak Panglima TNI untuk mengirim pasukan khusus ke Myanmar, mengusir kaum Budha Sulteng yang mendukung kebiadaban Budha Myanmar.

Para aksi juga membakar poster bergambar Aung San Suu Kyi dan Biksu Wirathu. Aksi diikuti Gerakan Pemuda Islam (GPI), Gerakan Pelajar Islam Indonesia, Gerakan Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kaili Indonesia. (IKRAM)