PALU – Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) fokus membenahi sarana masjid, khususnya toilet dan tempat wudhu, untuk menunjang kelancaran kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid.
“Fokus kita ke depan yaitu membenahi masalah toilet dan tempat wudhu,” kata Ketua Umum PW DMI Provinsi Sulteng, Ahmad M Ali, di Palu, Sabtu (05/03).
Hal ini sejalan dengan ajakan Kemenag Sulteng terkait dengan masalah kebersihan masjid, yang saat ini masih jauh dari harapan.
Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng mencatat terdapat 3.563 masjid dan 1.210 mushola dalam berbagai tipologi di Sulteng. Dari sekian banyak masjid dan mushola tersebut, salah satu tantangan yang dihadapi adalah kebersihan toilet dan ketersediaan air atau sarana wudhu.
Kemenag Sulteng juga menyebut bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah, bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kebersihan sarana yang tersedia di masjid, khususnya toilet dan tempat wudhu.
Kondisi ini kemudian mendorong Kemenag Sulteng ingin berkolaborasi dengan PW DMI Sulteng agar secara bersama melakukan pembenahan, demi menunjang kelancaran dan kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan peribadatan dan keagamaan di masjid.
Ahmad M Ali mengatakan, DMI Sulteng membuka diri untuk berkolaborasi dengan multi pihak, baik secara individu atau secara kelompok organisasi dan instansi, dalam pembenahan sarana masjid dan pengembangan fungsi masjid.
“Karena hal ini menyangkut dengan keumatan. Dalam membina dan mengembangkan umat, tentu tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan harus bekerja sama multi pihak dengan niat dan tujuan yang sama,” ungkap Ahmad Ali.
Kerja sama multi pihak, sebut Ahmad Ali, sangatlah penting. Hal itu karena organisasi yang diketuainya, bukanlah milik satu orang atau satu kelompok tertentu. Melainkan, milik umat Islam.
“Sehingga semua umat Islam berhak atas DMI Sulteng, berhak berkolaborasi dengan DMI Sulteng, dengan syarat tidak membawa kepentingan-kepentingan tertentu utamanya kepentingan politik. Kerja sama multi pihak, semata-mata untuk kepentingan umat, kepentingan pengembangan masjid,” kata Ahmad Ali.
Selain membenahi toilet dan tempat wudhu, DMI Sulteng juga akan fokus pada pemberdayaan umat berbasis masjid.
Ahmad M Ali menilai masjid memiliki banyak peran dan fungsi, yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, seperti shalat. Tetapi juga untuk memfasilitasi berbagai upaya pemberdayaan umat.
Maka, DMI Sulteng akan berupaya mengembangkan fungsi masjid sebagai sentral pemberdayaan keumatan, yang tujuannya antara lain untuk mengembangkan ekonomi umat.
DMI ke depan akan mulai mendeteksi masjid-masjid di wilayah Provinsi Sulteng, yang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi umat. ***