DLH Provinsi Sulteng Gelar Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Tanjung Karang Donggala

oleh -
Suasana peringatan hari lingkungan hidup, di Tanjung Karang Donggala, Jumat (09/06) (FOTO : media.alkhairaat.id/Jamrin)

DONGGALA – Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat Provinsi Sulteng berlangsung meriah, di kawasan wisata Tanjung Karang, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Jumat (9/6).

Kegiatan tersebut dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulteng dengan melibatkan DLH Kabupaten Donggala, DLH Kabupaten Sigi dan Kota Palu. Diawali dengan aksi bersih pantai yang melibatkan seluruh peserta yang hadir, dilanjutkan dengan upacara dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam peringatan lingkungan hidup tersebut pelbagai kegiatan dilaksanakan. Diantaranya, pemberisihan sampah-sampah di pesisir wisata Tanjung Karang dengan melibatkan berbagai kalangan, terutama dari pengawai DLH Provinsi dan Kabupaten Donggala, Palu dan Sigi. Kampanye lingkungan hidup berupa pembentangan spanduk Hari Lingkungan Hidup di laut Tanjung Karang dan orasi tentang pelestarian lingkungan hidup yang disampaikan para pelestari lingkungan.

Kepala DLH Provinsi Sulteng, Yopie Morya Immanuel Patiro yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurabaya, menyampaikan bahwa  Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution) dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.

“Polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada Tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan,” ucap Yopie.

Berkaitan dengan itu, kata Yopie, melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, Menteri LHK menyerukan semua stakeholders, untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini.

“Kita pahami juga bahwa sampah plastik yang berakhir di lautan sebagian besar dihasilkan dari sumber polusi darat yang membutuhkan penanganan. Dengan kerangka hukum dan kelembagaan dalam proses pengelolaan sampah yang komprehensif dengan implementasi yang efektif di tingkat nasional dan daerah sangat diperlukan, termasuk pengawasan dalam siklus hidup produk plastik, daripada mengatur,” kata Yopie Patiro.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Donggakla itu dihadiri sejumlah organisasi pegiat dan pecinta lingkungan hidup dari Donggala dan Palu, yang selama ini aktif pelestarian lingkungan. Sejumlah oraganisasi tersebut mendapat anugerah penghargaan dari DLH Provinsi Sulteng, di antaranya Karavea Dive Resort, Gorango Diving Club, Donggala Diving Club, Donggala Scuba Club, Palu Swimming Club, Sea Angle dan perwakilan PT. Panca Amara Utama, Bank Sampah di Sigi, dan Yakkum Emergency Unit Palu.

Selain itu secara individu beberapa pecinta lingkungan juga mendapat penghargaan, di antaranya Ifan (perintis lingkungan Cendana di Palu), Raimond H. Denta (pengelola lingkungan Tarsius di Sigi), Ilham Ari Wibadi (pembina lingkungan pertanian organik ramah lingkungan di Sigi), Hawang (pembina lingkungan daur ulang sampah organik dan anorganik di Donggala), danSaiful Bakri (pengabdi lingkungan penyu di Donggala).

Reporter : Jamrin
Editor : Yamin