PALU – Dewan Kesenian Sulawesi Tengah (DKST) dan Forum Penyelamat DKST bersepakat akan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) V pada Bulan April 2022.
Kesepakatan dicapai setelah dimediasi oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrusliana selama tiga jam di ruang kerja kadis, Ahad (20/3).
Nantinya, Musda V tersebut akan dirangkaikan dengan Seminar Kebudayaan, dan besar kemungkinan juga akan dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tengah.
“Setelah melalui diskusi dan mendengarkan masukan kedua belah pihak, dan akhirnya kita mendapatkan satu kesepakatan bahwa kita akan selalu bersama, karena itu adalah kunci sukses untuk melaksanakan Musda V DKST yang akan dilaksanakan di bulan April 2022, tinggal nantinya menunggu tanggal pelaksanaanya melihat kondisi karena ada dua momen di bulan itu, pertama awal bulan puasa dan kedua HUT provinsi,” sebut Yudiawati, usai memimpin mediasi.
Kata Kadis, nantinya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah akan bersama-sama DKST dan Forum Penyelamat DKST menyusun kepanitiaan sekaligus menyusun rencana kegiatan musyawarah daerah itu.
Keterlibatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyusunan kepanitiaan Musda V adalah permintaan kedua belah pihak, dengan harapan ada penengah, sehingga kedua belah pihak bisa terakomodir dalam pelaksanaan Musda V tersebut.
“Keduanya akan terakomodir dalam kepanitiaan, sehingga keduanya ada keterlibatan dalam kerja-kerja untuk mensukseskan Musda V tersebut,” ujar kadis.
Siapapun yang terpilih, lanjut dia, sebagai Ketua DKST dalam Musda V itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak mempermasalahkan, karena menyerahkan sepenuhnya ke peserta Musda V untuk memilih pemimpin DKST untuk lima tahun ke depan.
Ketua DKST Hapri Ika Poigi mengaku menghormati dan menerima hasil Mediasi tersebut, dan bersama-sama akan melaksanakan Musda V yang dilaksanakan di Bulan April 2022.
“Apa yang telah disampaikan ibu kadis sudah sejalan dengan presedur, karena ini adalah sifatnya mediasi, tentunya ini juga sejalan dengan harapan bapak gubernur,” ujarnya.
Pihak Forum Penyelamat DKST Ashar Yotomaruangi, mengatakan, mediasi tersebut adalah langkah tepat untuk menemukan titik temu kedua belah pihak, karena pada intinya keduanya baik DKST maupun Forum Penyelamat sama-sama mendorong adanya Musda, hanya saja waktu pelaksanaan yang ada perbedaan.
“Hari ini ada energi positif yang sudah terhambur bagus, karena semua sudah mau bersepakat menemukan titik temu, tinggal nanti ada hal yang harus kita godok dan sepakati bersama (kepanitiaan),” sebut Ashar.
Sementara itu, Sekretrais DKST hasil perpanjangan SK, Ince Rahma Borahima, mengaku akan mempersiapkan semua hal-hal yang berkaitan dengan proses Musda V, dan akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, terutama kadis sebagai pembina DKST.
“Sepakat dengan apa nantinya pikiran-pikiran ibu kadis. Terimakasih semuanya dan hari ini kami legowo dan kami terima dengan damai dan senang hasil mediasinya,” ujarnya. ***