DKP Sulteng Tangkar Kepiting Bakau di Parimo

oleh -
Wadah penangkaran kepiting bakau di Malino, Parigi. (FOTO: IST)

PALU – Bidang Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah, bekerjasama dengan UPT Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Teluk Tomini, melakukan penangkaran kepiting bakau (scylla spp) di Kabupaten Parigi Mautong (Parimo).

Sebelum merealisasi program kerjasama penangkaran itu, Kepala Seksi Konservasi DKP Provinsi Sulteng Usman Abdurahman, Kepala Seksi Pemanfaatan Ruang Laut DKP Prov Sulteng Rosmawati Salasah, terlebih dahulu melakukan survey dan identifikasi, di Kecamatan Ongka Malino

“Alhamdulillah berapa hari lalu tepatnya 30 Mei 2022, pihak DKP Sulteng turun melihat langsung penangkaran kepiting (scylla spp) yang kami lakukan, dan juga sekaligus mengidentifikasi kepiting bakau. Tentunya populasi yang ada saat ini terus digalakkan, agar kedepan kepiting bakau tetap ada,” kata Kepala UPT Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Teluk Tomini Jufri Lahmadi, Rabu (8/6).

BACA JUGA :  Sekolah Unggulan Bertaraf Internasional di Bawah Naungan PT Vale Diluncurkan

Identifikasi dan survey pada kepiting bakau, lanjut Jufri, diterima langsung oleh Kepala Desa Malino Kecamatan Ongka Malino Fathuddin dan ketua kelompok pembudi daya kepiting bakau Zulham.

Kades Malino Fahrudin memberikan apresiasi pada tim Bidang PRL, yang langsung mengunjungi desa pesisir yang ada di Kecamatan Ongka Malino khususnya di Desa Malino.

“Potensi yang di kembangkan saat ini selain kepiting bakau di pesisir Desa Malino, juga sudah ada seperti apertemen ikan, mangrove 15 ribu pohon, tambak udang dan tambak ikan bandeng yang dilakukan oleh warga,” ujar Kades Malino.

BACA JUGA :  YRII bersama Pemkot Palu Bangun 40 Unit Rumah Tahan Gempa

Sementara kepala bidang PRL Moh Edward Yusup yang akrab disapa Edo mngatakan, penangkaran kepeting bakau hanya sebuah percontohan saja.

“Dalam perjalanannya nanti bila berjalan baik, maka hal ini akan terus kita galakan sehingga kepiting bakau populasinya akan terus berkembang dan menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat,” kata Edo.

Reporter: Hady/**
Editor: NANANG