PALU – Dalam memperingati HUT Imigrasi Ke – 72. Delapan orang penyelam menyelenggarakan upacara pengibaran bendera Merah–Putih dan Pataka Imigrasi, di bawah Laut di 4 tempat berbeda, Sabtu, (22/1) pekan kemarin.
Empat tempat berbeda yaitu, Tanjung Karang, Donggala, Atol, Kepulauan Togean, Bomber, Kepulauan Togean dan Una–una Kepulauan Togean.
Kegiatan diawali dengan penyerahan pataka oleh Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi kepada Ketua Tim penyelam Divisi Keimigrasian, Amar Buchdiansyah.
“Walaupun dilaksanakan dalam masa pandemi, Semoga kegiatan pengibaran bendera yang akan dilakukan berlangsung dengan aman dan dapat mengharumkan nama Kemenkumham baik nasional maupun internasional serta dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas keindahan laut yang ada di Sulawesi Tengah,” pungkas Kakanwil Lilik Sujandi kepada MAL Online, Kamis (27/1).
Setelah upacara penyerahan pataka selesai, tim langsung bergerak menuju tempat pengibaran bendera pertama yaitu Tanjung Karang, Kabupaten Donggala.
Kedalaman 18 meter dan arus laut cukup deras tidak mematahkan semangat para Divers untuk mengibarkan Sang saka Merah Putih dan Pataka Imigrasi dibawah permukaan laut.
Selanjutnya, kata dia, dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 Jam menuju kabupaten Ampana. Tim tiba dilokasi penyeberangan menuju Kepulauan Togean namun perjalanan tidak dapat dilanjutkan menuju Kepulauan Togean dikarenakan cuaca yang kurang bershabat dan gelombang laut yang tinggi.
Keesokan harinya, Tim Diver melanjutkan penyebrangan dengan menggunakan SpeedBoat menuju Kepulauan Togean.
Tim melakukan penyelaman di Atol, Kepulauan Togean, dengan Arus yang cukup bersahabat, Pataka Imigrasi berhasil di abadikan melalui Drone maupun Kamera bawah laut.
Selanjutnya Tim Divers Kembali melakukan penyelaman, kali ini tim menyambangi 2 spot sekaligus yaitu Lokasi Jatuhnya Pesawat Bomber Liberator pada Perang Dunia Ke II dan Kepulauan Una–una.
“Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk selalu menjaga kekayaan alam Indonesia yang melimpah, khususnya di Kabupaten Donggala dan Kepulauan Togean,” menyudahi.
Rep: Ikram/Ed: Nanang