PARIGI MOUTONG – Alim Sendana, kontestan Liga Dangdut (LIDA) Sendana, tiba-tiba jatuh terkulai, alias pingsan, saat pembawa acara (MC) mengumumkan namanya keluar sebagai juara 1 LIDA Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parimo Moutong.
Alim Sendana berhak memboyong satu unit motor dengan nilai 20 juta rupiah.
Alim Sendana tidak menyangka jika dirinya pada malam Grand Final ini, menetapkan dirinya sebagai Juara 1.
Untuk Juara 2 diraih oleh Salsabila siswi SMP asal Kecamatan Toribulu, yang berhak membawa pulang kulkas dua pintu dengan nilai hadiah 10 juta, dan juara 3 Any berasal desa Laimanta Utara, berhak mendapatkan hadiah Tv flat 50 inch dengan nilai 7 juta.
Sementara, untuk nominasi kontestan terunik diraih ole Herry, kostum terbaik diraih oleh kontestan atas nama Lisa, kontestan terheboh Any desa Laimanta Utara, kontestan putri terbaik Tiara asal Kasimbar Selatan,
Nominasi cengkok Melayu terbaik diraih Alim Sendana, rocker putra terbaik Abduh Sendana, kontestan vibre terbaik Aan Sendana, konstetan tersolid Fandi Toribulu Induk, penampilan terbaik Salsabila dari Toribulu, paling energik Dedy Kasimbar Palapi, kontestan pendukung terheboh Sanawiya, manager terbaik diraih oleh Lita asal kontestan Any, dan pendukung tersolid diraih Abdul Senjana.
Ketua Panitia Liga Dangdut Sendana yang juga Kades Sendana Kecamatan Kasimbar Mahyuddin mengatakan, kegiatan ini digagas oleh pihaknya bersama Camat Kasimbar Kabupaten Parimo Aswar H. Dg Mangudju, yang dilaksanakan selama satu bulan ( Januari 2024). Adapun hasil dari kontes dangdut Sendana ini disisipkan untuk rehab masjid Miftahul Khair yang berada di desa Sendana.
“Mesjid yang ada di desa Sendana ini ada dua mesjid, satu musholla yang berada di dusun 5 dan satu mesjid besar atau utama Miftahul Khair. Mesjid ini nantinya akan mendapatkan rehab dari panitia pembangunan. Adapun dana pembangunannya akan dihimpun dari penggalangan dana dari masyarakat setempat atau kelompok tani dari ivent-ivent.
“Kami juga berencana akan membawa beberapa proposal ke pejabat berwenang,” ujar Mahyuddin, kepada media ini, Ahad (28/1).
Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin Budiyanto mengatakan, sebelum kegiatan ini digelar Kades Sendana dan Camat Kasimbar mendatangi dirinya di kantor, menyampaikan maksud tujuan akan digelar kegiatan Liga Dangdut ini, dan meminta hadiah dari dirinya, namun belum dia sampaikan hadiah apa yang dikehendakinya.
“Saya pikir hadiah itu hanya sebuah piala, tetapi setelah mereka pulang, camat dan kades meminta hadiah utama berupa satu unit motor, mereka berdua menondong saya. Di sini bukan masalah lain, tetapi tanggung jawab saya sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Parigi Moutong.
“Apalagi hasil kegiatan ini untuk pembangunan masjid. Ini niat yang sangat mulia untuk membangun rumah ibadah, maka dari itu saya mendukung penuh dan menyetujui untuk memberikan bantuan tersebut,” ujar Sayutin Budiyanto.
PJ Bupati Kabupaten Parimo yang diwakili Camat Kasimbar Kabupaten Parimo Aswar H. Dg Mangudju mengatakan, generasi muda merupakan insan yang penuh dengan ide kreativitas inovasi dan tentu saja semangat muda yang membara. Untuk itu atas nama Pemkab Parmo mendukung penuh serta mengapresiasi kegiatan ini yang bertujuan menghadirkan wahana bagi para generasi muda, untuk terus berkarya dan berkreasi.
Menurutnya, festival musik seperti ini merupakan sebuah langkah konkret, serta ajang yang sangat strategis bagi para pemuda untuk mengembangkan bakat dan minatnya,
khususnya di bidang musik.
“Olehnya besar harapan saya kegiatannya dapat menjadi wadah pembinaan dan ajang pengembangan bakat masyarakat, utamanya pada pemuda sekaligus membekali mereka dalam mengembangkan minat dan peningkatan wawasan termasuk mencintai kesenian,” imbuhnya.
Reporter: Irma
Editor: Nanang