PALU – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenprarekraf) RI resmi menetapkan Kota Palu sebagai kota kreatif perfilman, khususnya bidang animasi dan video.
Penetapan tersebut dituangkan dalam berita acara hasil uji petik Program Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang dilakukan tim dari Kemenparekraf RI, di Ibu Kota Palu, tahun 2022 lalu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng, Diah Agustiningsih mengatakan, setelah Kota Palu ditetapkan sebagai kota kreatif pada sektor perfilman. Pihaknya mengajak semua pihak bersama-sama berbuat sesuatu, agar benar-benar citra Kota Palu sebagai kota kreatif pada subsektor perfilman benar-benar nampak.
Dia berharap agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kota Palu bisa menindaklanjuti penetapan Kemenprarekraf itu, khususnya pada pelakunya agar difasilitasi, mulai dari tempatnya, hingga cara mensosialisasikan dan mempublikasikan karya-karya yang ada, agar benar-benar penetapan itu dibarengi dengan dampak terhadap pelaku ekstra ekonomi kreatif, khususnya pada sektor perfilman di Kota Palu.
“Jangan setelah menerima SK sebagai kota kreatif, lantas sudah diam tidak ada program. Sebenarnya apa bagus dibuat oleh Dinas Pariwisata. Harus jelas programnya, mungkin dari provinsi bisa memberikan bantuan atau fasilitas,” ujar Diah Agustiningsih, ditemui, di salahsatu restoran di Kabupaten Sigi, Selasa (23/5).
Ditempat yang sama, salahsatu aktivis Ekraf Kota Palu, Rahma DiahTria mengaku, sejak ditetapkan Kota Palu sebagai kota kreatif di sektor perfilman, khususnya bidang animasi dan video, belum ada kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Palu secara khusus pada pelaku komunitas Ekraf.
“Sejak menerima penetapan sebagai kota kreatif, Dinas Pariwisata Kota Palu melaksanakan Workshop dan loka karya. Kenapa Kota Palu bisa mendapatkan predikat ini, sementara film yang dihasilkan baru dua atau tiga film saja. Meski filmnya sangat sedikit, tapi filmnya sudah menjangkau dunia, itu patut kita banggakan. Sayang Pemerintah Kota Palu tidak memberikan dukungan sampai pendanaan, negosiasi sangat sulit didapatkan di Pemkot Palu ketimbang di Jakarta. Harapan kami, paling tidak di Kota Palu ada sekolah seninya, karena ada industri kreatifnya ,” ujar Rahma.
Terkait dengan hal tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Palu, Ashar yang coba dikonfirmasi enggan memberikan komentar.
Reporter : Irma
Editor : Yamin