DONGGALA – Kabupaten Donggala pernah memiliki keunggulan ternak dengan varietas sapi Donggala. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak Keswan), kembali akan melakukan pemurnian varietas tersebut.
Kepala Distanak Keswan Donggala, Hari Soetjahyo, mengatakan, upaya permurnian dilakukan dengan penetapan kriteria yang didapatkan dari hasil penelitian kerja sama dengan perguruan tinggi.
Selain itu, kata dia, adanya penetapan dan pengakuan melalui Surat Keputusan Kementerian Pertanian RI Nomor: 666/KPT/SR.120/6/2014 tentang Sapi Donggala.
“Pengembangan sapi Donggala tetap berlanjut karena semen beku atau mani bekunya sudah diproduksi, tinggal pelaksanaan kawin suntik,” jelas Hari, Rabu (28/12).
Perencanaan kawin suntik dengan teknologi, kata Hari, merupakan upaya pelestarian dan peningkatan produktifitas, terutama untuk memulihkan popularitas sapi Donggala yang memiliki ciri khas.
“Terutama untuk menjaga kualitas ternak agar berdampak pada kesejahteraan pemilik usaha ternak karena kualitas yang baik memiliki nilai jual yang tinggi pula,” jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, yang lebih dikenal di Kabupaten Donggala adalah ternak sapi Bali, ketimbang sapi lokal. Padahal, kata dia, Donggala memiliki potensi besar dengan adanya jenis sapi lokal yang sejak lama diekspor ke berbagai kota di Kalimantan Timur hingga ke luar negeri melalui Pelabuhan Donggala dan Wani.
Dari sisi penyediaan bahan baku daging sapi, Kabupaten Donggala juga dikenal sebagai kawasan penyedia ternak sapi yang telah memenuhi kebutuhan, bahkan melampaui target kebutuhan daging secara nasional.
Data dari Distanak Keswan Kabupaten Donggala, secara umum Kabupaten Donggala berpotensi untuk dikembangkan komoditi unggulan pada bidang peternakan seperti ternak jenis sapi Donggala, sapi PO dan sapi Bali.
Setiap tahun, kata dia, Pemkab Donggala juga melaksanakan kontes ternak sapi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat peternak memeliharan ternak lebih baik lagi. Para pemenang diberi hadiah yang memadai dan diikutkan pada lomba di tingkat provinsi.
“Karena itu kami terus melakukan pembinaan pada peternak untuk pengembangan untuk menghasilkan komoditi unggulan yang bernilai jual,” kata Hari.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay