Disperindag Parimo Lanjuti Dugaan Pengaturan Pengisian BMM di SPBU Toboli

oleh -
Kadis Perindag bersama tim melakukan sidak dan tera ulang dibeberapa nosel di SPBU Toboli. (FOTO: MAWAN) 

PARIMO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan Inspeksi mendadak (Sidak), di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Toboli Barat.

Sidak tersebut merupakan tidak lanjut atas laporan konsumen yang menduka adanya permainan dalam sistem pengisian BBM di SPBU tersebut.

Kadis Perindag Parimo, Moh. Yasir membenarkan terkait laporan masyarakat tersebut. Sehingga pihaknya bersama tim, langgsung turun untuk mengecek kebenarnnya.

“Pada saat dilakukan pengecekan takaran di semua nosel, masih menunjukan batas tolenransi. Apabila ditemukan takaran melebihi batas toleransi, maka akan dilakukan penyegelan pada SPBU tersebut,” ungkapnya saat ditemui, Senin (10/05).

Pihaknya berencana akan kembali melakukan sidak di SPBU Pambolowo, Kecamatan Parigi, yang dijadwalkan Selasa besok.

BACA JUGA :  Ketua Umum PB Alkhairaat Resmi Lantik Kepala MA dan SMA Alkhairaat Pusat Palu

Selain sidak, Disprindag juga melakukan tera ulang di beberapa SPBU, diantaranya di Kelurahan Kampal, Tolai, Sausu dan Tinombo.

Pengawas SPBU Toboli Barat Rival mengatakan, terkait dengan komplain konsumen tentang takaran, sejauh ini belum ada laporan yang masuk.

“Laporannya itu belum masuk ke saya hingga saat ini,” ungkapnya.

Dijelaskannya, jika ada hal seperti itu dari konsumen maka segera laporkan dan pihak manajemen sangat terbuka. Sebab kata dia, SPBU ini juga memiliki bejana alat ukur yang dimiliki oleh Disprindag, jadi kalau ada konsumen yang komplain maka langsung dilakukan pengukuran.

BACA JUGA :  Jumlah Pendaftar KPPS di Touna Masih Kurang

“Selain Disprindag kami juga sering melakukan pemeriksaan khususnya internal terkait dengan takaran pada setiap bulanya,” katanya.

Ia manambahkan, selain internal yang sering melakukan pemeriksaan terkait dengan takaran adalah dari pihak Pertamina.

“Terkait dengan komplain para konsumen itu disebabkan operator kecapaian saat melayani banyaknya kendaraan, sehingga tidak konsentrasi lagi,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin