PALU – Beberapa bulan belakangan ini harga kebutuhan pokok merangkak naik. Akan adanya hal itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tengah, fokus melakukan pemantauan harga di tingkat pasar, khususnya pada tiga komoditi minyak goreng, cabe rawit dan telur.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Dagri) Perindag Provinsi Sulteng Donny menilai, kenaikan minyak goreng di tingkat pasar beberapa bulan belakangan ini dikarenakan harga minyak dunia mengalami kenaikan. Adapun harga tepung terigu, telur, ayam potong mengalami peningkatan hal itu dikarenakan permintaan atau pola konsumsi naik, sehingga otomatis terjadi kenaikan harga.
“Kenapa tiga komoditi itu. Kalau kenaikan harga minyak goreng itu bersumber dari harga minyak dunia yang mengalami kenaikan sehingga harga minyak meroket naik hingga di daerah. Adapun cabe panen raya sudah lewat, produksi menurun dan cuaca tidak mendukung sehingga harga cabe naik. Telur pakan ayam mengalami kenaikan pula, sehingga biaya produksi juga naik. Akibatnya harga telur pun naik. Sementara untuk kebutuhan lainnya saya melihat masih relatif stabil,” ujarnya.
Namun dia menilai lagi, adanya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di tingkat pasar masih relatif stabil.
“Adanya kenaikan harga minyak goreng, akhir bulan Nopember tanggal 23-24 kami sudah melaksanakan pasar murah bertempat di kelurahan Kampung Lere. Ada 4 ribu liter minyak goreng kemasan yang kami jual dan kami subsidi kemasyarakat. Kami berharap langkah itu dapat membantu masyarakat,” ujar Donny Kabid Dagri Perindag Provinsi Sulteng Donny, kepada MAL Online, Senin (6/12).
Untuk membantu masyarakat selama Pandemik covid-19 dan menjelang Nataru pihaknya kembali akan melaksanakan pameran pasar murah tanggal 14-15 Desember mendatang, bertempat di depan restoran Merry glow jalan Patimura Lolu Selatan.
Disperindag berharap dengan dilaksanakan pameran pasar murah itu akan menekan kenaikan harga dan meringankan beban masyarakat ekonomi lemah atau tidak mampu.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG