PARIMO – Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mendesak pihak United Nations Development Programme (UNDP) untuk menyelesaikan pembangunan di sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hingga kini belum rampung.
“Pihak UNDP berjanji bulan November dan Desember akan melakukan pelelangan, sampai saat ini saya belum mengetahui apakah proses lelang itu dilaksanakan atau tidak,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dikbud Parimo, Ibrahim ditemui, Jum’at (30/12).
Ia mengaku, atas keterlambatan itu pihaknya terus mempertanyakan, karena pihak UNDP berjanji akan menyelesaikan sampai akhir sesuai perencanaan awal sejak tahun 2021.
Pihaknya menghawatirkan keberadaan para siswa melakukan proses belajar mengajar tanpa memiliki gedung belajar yang layak. Mereka bersedia membangunkan kelas darurat yang sudah ada, namun terbatas.
Sejauh ini pihak sekolah membagi shift pembelajaran agar proses belajar mengajar tetap terlaksana. Bahkan, ada sekolah menggunakan ruang guru dan tata usaha dijadikan kelas.
“Beberapa ruangan yang tidak dibongkar dijadikan kelas, kami memastikan kegiatan belajar mengajar tidak ada yang terhenti,” akunya.
Ia menjelaskan, persyaratan untuk mendapatkan bantu harus ada penghapusan aset, dan itu telah dilakukan pihak Disdikbud disejumlah sekolah yang ada di wilayah Parimo.
Bahkan, UNDP tidak akan membebankan daerah untuk menyelesaikan sisa pekerjaan, karena kondisi bangunan sekolah seluruhnya sudah terbongkar total.
“Kami juga sudah sempat pertanyaan proses pertanggungjawaban, karena aset kami sudah terbongkar dan aktivitas belajar siswa terganggu,” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin