PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mendesak pihak United Nations Development Programme (UNDP) untuk menyelesaikan pekerjaan lima Sekolah Dasar (SD) di wilayah itu.
Desakan itu, dilatarbelakangi keresahan sejumlah orang tua wali murid yang menyekolahkan anaknya, karena melihat hingga saat ini belum adanya progres penyelesaian bangunan yang telah dibongkar secara total.
Sekretaris Dikbud Parimo, Sunarti mengatakan, pihaknya meminta pertanggungjawaban pihak penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan. Dikarenakan, aktivitas belajar mengajar para siswa sejauh ini menjadi terganggu, karena menggunakan kelas darurat.
“Dengan kondisi Pandemi sekarang, seharusnya para siswa bisa menjaga jarak, ditambah kondisi kelas panas karena hanya beratapkan terpal, makanya kami meminta untuk segera diselesaikan,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (23/12).
Bahkan kata dia, apabila para siswa masih belajar di kelas yang tidak efektif. Para orang tua wali akan memindahkan anaknya ke sekolah lain ini juga akan menjadi masalah kalau tidak ada upaya penyelesaian.
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu pihak UNDP bersama konsultan, kontraktor telah menemui Dinas terkait, bersedia untuk membangun kelas darut sambil menunggu seluruh pekerjaan rampung.
“Makanya mereka langsung mendatangi SDN Purwosari, untuk mendiskusikan bersama kepsek dan guru-guru untuk di bangunkan kelas sementara,” jelasnya.
Menurut dia, sejauh ini UNDP tengah mengusulkan anggaran baru di tahun 2022, sehingga terjadi kontrak baru karena pekerjaan yang sempat terhenti akan dimulai pada awal tahun mendatang.
“Pekerjaan ini menyebrang tahun, karena mereka mengusulkan untuk anggaran baru,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin