PALU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, melalui Kelompok Kerja (Pokja), Penyelenggara Pendidikan Inklusi Kota Palu menggelar Focus Group Discussion (FGD), di SDN 1 Tatura, Rabu (12/08).
FGD itu mengangkat tema ‘Konsientisasi Komunikasi pada Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Kota Palu’.
Ketua Pokja Penyelenggara Pendidikan Inklusi kota Palu, Arifuddin M. Arif mengatakan, FGD sebagai forum untuk menggali infromasi dan merefleksikan pengalaman intervensi pembelajaran yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di masa pandemi, termasuk informasi berkaitan hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan pembelajaran.
“Ada tiga aspek penting yang menjadi perhatian dalam mengoptimalkan pembelajaran di masa new normal bagi anak-anak inklusi/ABK, yaitu aspek komunikasi, konsultasi, dan kolaborasi (kerjasama) secara intens dilakukan oleh kepala sekolah, guru GPK, maupun peserta didik,” terang Pakar Pendidikan asal IAIN Palu itu.
Arifudin menyampaikan, Hasil FGD itu akan dijadikan bahan evaluasi dan menjadi bahan penguatan program bagi Pokja bersama Dikbud Kota Palu, dalam upaya memastikan dan mengoptimalisasi penyelenggaraan pendidikan inklusi di masa new normal maupun di masa post new normal nantinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, H. Ansyar Sutiadi dalam sambutannya mengatakan, dalam situasi apa pun termasuk dalam situasi pandemi Covid saat ini, harus tetap memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Palu, meskipun banyak tantangannya.
”Selama ini, Dikbud Kota Palu telah melakukan langkah-langkah strategi pembelajaran jarak jauh (PJJ) termasuk bagi ABK dengan pendekatan pemetaan dan fasilitasi. Selain itu, kami juga sudah melatih dan mempersiapkan 40 tenaga pendidik ABK di sekolah inklusi yang ada di Kota Palu,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, meskipun sebelumnya sudah ada pelatihan-pelatihan yang diberikan, namun dimasa pandemi perlu diperkuat lagi dengan kompetensi agar pelayanan bagi ABK dapat berjalan maksimal.
Menurut dia, FGD sangat urgen dan relevan dilakukan dalam rangka memaksimalkan pelayanan PJJ, bagi ABK di masa pandemi Covid-19, sekaligus mengevaluasi dan merefleksi praktek pembelajaran yang diberikan oleh para tenaga pendidik ABK di Kota Palu.
FGD diikuti oleh 20 peserta dari Guru Pembimbing Khusus (GPK) di lingkungan Dikbud Kota Palu.
Menghadirkan pakar pendidikan Prof. Konder Manurung, dan pakar komunikasi Dr. Herman, dari Untad, Ni Nyoman Suhermi, selaku Fasilitator Nasional PKLK sekaligus sebagai Ketua Bidang Diklat Pokja Penyelenggara Pendidikan Inklusi Kota Palu.
Reporter : Iwan Laki
Editor : Yamin