Disdik Sulteng: Waspadai Fenomena Seks Bebas dan Pasangan Sesama Jenis

oleh -
Kelompokj Kerja Komunikasi Informasi dan Edukasi Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Sulteng. FOTO: Istimewa

PALU – Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng Zulfikar Paudi mengatakan, bahwa hingga saat ini, HIV-AIDS terus mengalami peningkatan baik di Indonesia maupun Sulawesi Tengah. Dan upaya pengendalianya pun terus dilaksanakan.

Selanjutnya, Zulfikar menjelaskan, fenomena seks bebas di kalangan remaja dan pasangan sesama jenis (LSL) mendominasi pada 3 (tiga) tahun terakhir.

“Penyebaran HIV-AIDS semakin luas dengan penyebab utama penularannya sebagian besar oleh perilaku seks beresiko baik heteroseksual maupun homo seksual,” ungkapnya saat Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Komunikasi Informasi dan Edukasi Komisi Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP). Bertempat, di ruang rapat Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng.

Untuk itu, perlunya komunikasi informasi dan edukasi yang itensif dan terarah agar mereka mendapatkan pengetahuan dalam upaya pencegahannya,, dan mereka yang beresiko mau memeriksakan diri untuk mengetahui statusnya.

Ia berharap, komitmen yang kuat dari semua unsur dan sektor terkait baik pemerintah, khususnya pada lembaga pendidikan, dalam upaya bergerak bersama menekan laju perkembangan HIV-AIDS di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, khususnya pada anak usia 15-24 tahun.

“Dengan upaya ini kita ciptakan generasi yang yang sehat, bersama kita cegah, bersama kita bergerak,” ujar Mantan Kepsek SMA Negeri 1 Palu ini.

Adapun Rakor tersebut, mengangkat tema “Pencegahan Human Immunodeficiency Virus – Acquired Imunne Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) HIV pada remaja usia 15-24 tahun.”

Sebelumnya, Sekretaris KPA Provinsi Sulteng Muslimah L. Gadi melaporkan bahwa angka penularan HIV-AIDS pada remaja cukup tinggi dengan kasus HIV sebanyak 3.846. Dan 23,5 persen pada remaja usia 15-24 tahun.

Muslimah juga menjelaskan, berdasarkan data tahun 2023, sebanyak 63 persen temuan kasus HIV pada anak usia 15-24 tahun penyebabnya adalah seksual menyimpang (homoseksual). Kemudian, tingginya penularan HIV melalui seks bebas pada anak usia 15-24 tahun, melalui aplikasi transaksi seksual Mi Chat dan lain-lain.

“Kota Palu menjadi wilayah tertinggi penyumbang kasus HIV, kurang lebih 50 persen,” sebut Muslimah.

Sementara, pertemuan tersebut dihadiri ; Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, Diskominfo Santik, Dinas Kebudayaan, Bappeda, Dinas Pendidikan, BKKBN, Dinas P2KB, Kemenag, serta pejabat terkait lainya.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG