PALU – Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sulteng diminta agar bisa membuat inovasi-inovasi agar Indonesia bisa dikenal di mata dunia dengan keunikannya.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan gencar mempromosikan keberadaan seribu megalith di Sulteng yang belum dipunyai daerah lain di Indonesia.
Menurut Sekretaris Komisi IV DPRD Sulteng, I Nyoman Slamet, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan situs budaya itu kepada dunia adalah dengan gencar melakukan promosi dan menggelar seminar-seminar internasional.
“Atau bisa dengan membuatkan sebuah film dokumenter tentang seribu megalith itu yang bisa ditonton masyarakat dunia,” ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama mitra komisi dalam rangka membahas Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Provinsi Sulteng Tahun 2024, di Ruang Baruga DPRD Provinsi Sulteng, Kamis (03/08).
Politisi PDI-Perjuangan itu menambahkan, budaya adalah aset berharga yang bisa mengangkat nama baik suatu negara, khususnya Sulteng.
Kata dia, hampir semua negara maju di dunia ini menjadi hebat dan terkenal itu karena nilai kebudayaan yang meraka miliki.
“Olehnya itu, mari kita bersama-sama terus meningkatkan dan melestarikan budaya melalui berbagai event sehingga dapat meningkatkan potensi perekonomian pada sektor perhotelan, UMKM, warung, dan toko-toko souvenir yang ada di daerah,” pungkasnya.
Nyoman juga mendorong Disbud Provinsi Sulteng agar menyusun anggaran di tahun 2024 sebagai persiapan pembentukan Disbud di tingkat kabupaten/kota.
Saat ini, Disbud sendiri baru terbentuk di tingkat provinsi. Sementara di tingkat kabupaten/kota, masih tergabung dalam Dinas Pendidikan, atau yang dikenal dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).
“Saya pikir penting mendorog itu, sehingga begitu sudah terbentuk, mereka sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan kantor dan fasilitas lainnya untuk kegiatan kebudayaan,” jelas Nyoman.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi IV, Muh Ismail Junus, menekankan agar Disbud berpikir lebih kreatif dan inovatif dalam menggelar event di daerah, bukan hanya sekadar mengikuti studi banding.
“Dengan begitu, event-event lokal dapat memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” ujar Politisi Partai Hanura itu.
Selain Disbud Sulteng, RDP yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, Dr Alimuddin Pa’ada itu juga dihadiri sejumlah OPD terkait, yakni Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng. RIFAY