Direktur Perlindungan Kebudayaan Siap Hadiri Festival Tenun Donggala

oleh -
Foto bersama dengan Direktur Pelindungan Kebudayaan, Yudi Wahjudin. (FOTO: IST)

DONGGALA – Direktur Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, (Kemendikbudristek), Yudi Wahjudin, menyatakan siap hadir pada Festival Tenun Donggala tahun 2023 ini.

Kesiapan itu disampaikan saat menerima kehadiran pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Donggala bersama Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 18, Andi Syamsu Rijal, Jumat (28/07) kemarin.

“Dalam pertemuan itu kami mendampingi Kadis Dikbud Donggala, Kasmudin menyampaikan rencana pelaksanaan Festival Tenun Donggala sekaligus mengundang Direktur Pelindungan Kebudyaan. Alhamdulillah beliau bersedia hadir sekaligus akan menyampaikan sambutan,” ungkap Kepala BPK Wilayah 18, Andi Syamsu Rijal, Sabtu (29/07).

Menurut Syamsu Rijal, kehadiran Direktur Pelindungan Kebudayaan sangat diharapkan, karena direktorat tersebut yang menangani pengusulan nominasi International Cultural Heritage, di mana rencana ke depan Tenun Donggala akan diusulkan menjadi Warisan Dunia.

BACA JUGA :  Pelaku Pencabulan Anak di Touna Ternyata Residivis

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Kabid Kebudayaan Dikbud Donggala itu, Yudi Wahjudin menyampaikan arahan tentang beberapa direktorat di Ditjen Kebudayaan yang berkepentingan dalam pengelolaan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).

Bahkan, kata dia, kementerian/lembaga lainnya seperti Kemenparekraf, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kemenhumham terkait satu sama lain untuk mengusung OPK.

“Kebersamaan ini akan menguatkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan, sehingga pelaksanaan Festival Tenun Donggala diharapkan menjadi jembatan agar tenun asli Donggala makin berkembang. Harapan kita semua,agar pememakaian kain tradisional Donggala sebagai identitas bangsa semakin diminati,” harap Syamsu.

Sementara itu Kepala Dikbud Donggala, Kasmudin, mengatakan, selain koordinasi dengan Kemendikbudristek, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti.

BACA JUGA :  Sinema Keliling: Menilik 10 Tahun Perjalanan Film Sulawesi Tengah, Mundur atau Maju?

“Beliau dikenal sebagai Ketua Asosiasi Tradisi Lisan dan tim pendamping usulan nominasi ICH. Pakar tradisi lisan ini menyatakan kesiapannya untuk hadir pada seminar tenun untuk memberikan materi tentang bagaimana pengelolaan warisan budaya,” kata Kasmudin.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay