DONGGALA – Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga, Rahman Pramono Wibowo, bersama Executive General Manager (EGM) dan Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Integrated Terminal (IT) Donggala dan Terminal LPG Donggala, tanggal 13-14 November 2024.

Hal ini dilakukan dalam rangka pencapaian strategi utama serta memonitor operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi di lapangan,

Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga, Rahman Pramono Wibowo, menegaskan pentingnya pengelolaan risiko dalam operasional di lapangan.

“Pertamina sebagai perusahaan migas mengutamakan pentingnya pengelolaan risiko dalam setiap kegiatan operasional. Asset Integrity adalah salah satu bagian terpenting dalam pengelolaan risiko yang bertujuan menjaga agar aset tetap berfungsi dan beroperasi dengan aman,” ujar Rahman.

Rahman juga menekankan pentingnya penerapan aspek Health Safety Security & Environment (HSSE) dalam setiap waktu dan kegiatan operasional.

“Kami melihat langsung kesiapsiagaan di lokasi dalam penanganan keadaan darurat yang mesti siap setiap saat. Alhamdulillah, standar operasional di lokasi yang kami kunjungi sudah cukup baik, meskipun perlu terus memitigasi risiko yang mungkin terjadi,” jelasnya.

Senada dengan Rahman, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, menjelaskan tujuan kunjungan ini.

“Kami meninjau dan memperkuat pelaksanaan keselamatan operasional, termasuk aspek Process Safety dan Emergency Response, agar jika terjadi keadaan darurat dapat segera diatasi,” kata Fanda.

Dalam penanganan keadaan darurat di unit-unit Pertamina Patra Niaga di Sulawesi, komando tertinggi berada di bawah Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sebagai Emergency Response Commander (ERC) yang bertanggung jawab atas koordinasi dan tindakan selama keadaan darurat.

Kegiatan MWT tersebut juga mencakup evaluasi kinerja dan strategi optimalisasi. Fanda memberikan apresiasi kepada tim operasional di Integrated Terminal Donggala yang senantiasa siaga dan bertanggung jawab dalam memastikan kesiapan operasi dan kelancaran penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) serta LPG.

“Diskusi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berdialog langsung dengan para pekerja, mendengar aspirasi mereka, serta mencari solusi bersama untuk tantangan yang ada. Kami percaya bahwa keterlibatan aktif dari setiap anggota tim sangat penting bagi kesuksesan bersama,” terang Fanda.

Secara keseluruhan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memiliki 17 Terminal BBM, 4 Terminal LPG, dan 8 Aviation Fuel Terminal untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Sulawesi. Operasional ini dilakukan dengan mengutamakan aspek HSSE agar distribusi berjalan aman dan lancar.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan, management Walkthrough ini merupakan upaya untuk meningkatkan keterlibatan dan komunikasi antara manajemen dan pekerja di lapangan.

“Kami berkomitmen memastikan seluruh tim memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kelancaran operasional dan mendukung inisiatif keberlanjutan perusahaan,” ujarnya. *