Direktur CNN Indonesia: Komitmen Penerapan Standar ESG di PT Vale Patut Diapresiasi

oleh -
Direktur & Senior Anchor CNN Indonesia, Desi Anwar bersama CEO PT Vale Febriany Eddy, memberi makan hewan yang hidup di area konsesi PT Vale. (FOTO: DOK. PT VALE)

SOROWAKO – Direktur & Senior Anchor CNN Indonesia, Desi Anwar, mengakui, PT Vale Indonesia Tbk patut mendapatkan apresiasi atas komitmennya dalam menerapkan standar Environment, Social and Governance (ESG).

Dampak positif penerapan ESG tersebut tidak saja dirasakan oleh perusahaan, tapi juga masyarakat yang terdampak pada area operasional PT Vale.

Dalam kunjungannya ke Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), pekan lalu, Desi melihat langsung praktik pertambangan PT Vale yang inovatif dan berkelanjutan. Desi melihat secara mendalam komitmen PT Vale terhadap pelestarian lingkungan sambil menjalankan operasi pertambangan.

Desi yang telah malang-melintang di industri media mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi PT Vale dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Selama kunjungan, saya melihat betapa memungkinkan untuk mengintegrasikan keberlanjutan dengan kegiatan pertambangan. Rasanya seperti berada di taman nasional, bukan di lokasi tambang,” ujar Desi.

Ia menegaskan, PT Vale telah membuktikan bahwa dengan inovasi dan komitmen, juga bisa mengelola sumber daya alam dengan cara yang tidak hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan.

Sementara itu, CEO PT Vale, Febriany Eddy, menegaskan, visi keberlanjutan menjadi inti dari setiap aktivitas perusahaan. Kata dia, dengan berkunjung ke area operasi, setiap pihak bisa melihat bahwa keberlanjutan bukan hanya cita-cita, melainkan realita.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan harus menjadi inti dari setiap aktivitas kami. Inovasi teknologi dan pendekatan dalam konservasi adalah bagian integral dari visi kami untuk memastikan bahwa setiap langkah operasional kami selaras dengan perlindungan lingkungan,” kata Febri.

Selama kunjungannya, Desi mengeksplorasi beberapa lokasi kunci di PT Vale, antara lain Solia Hill dan Hutan Himalaya.

Di lokasi-lokasi ini, ia menyaksikan proses penambangan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan upaya reklamasi yang menyeluruh.

“Penambangan sering kali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap lingkungan, namun PT Vale telah menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam dapat dilakukan dengan dampak yang minimal,” tambah Desi.

Desi juga mengunjungi Lamella Gravity Settler (LGS), fasilitas mutakhir lokasi pengelolaan air limpasan tambang dengan efisiensi tinggi. LGS merupakan contoh nyata dari upaya PT Vale untuk menjaga kualitas air dan mengurangi dampak lingkungan.

Selain itu, Desi mengunjungi Taman Kehati Sawerigading Wallacea, area nursery yang mendukung pembibitan untuk reklamasi lahan pascatambang serta penangkaran rusa, menegaskan komitmen PT Vale terhadap konservasi keanekaragaman hayati.

Pada hari kedua kunjungan, Desi melakukan perjalanan mengelilingi Danau Matano bersama Febriany Eddy.

Keduanya menikmati sarapan di atas raft sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan, sebuah simbol integrasi antara operasi perusahaan dan pelestarian lingkungan.

Desi juga mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Balambano, yang memanfaatkan energi dari air bersih untuk mendukung operasional perusahaan. Fasilitas ini menegaskan komitmen PT Vale untuk mengadopsi sumber energi terbarukan.

Selain itu, Desi menjelajahi Agrowisata Nanas Desa Tabarano, sebuah inisiatif inovatif yang menggabungkan wisata pertanian dengan edukasi dan penelitian, serta mengunjungi Galeri Kareso Anatowa dan Rumah Sehat HIPHO, bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale.

Kunjungan ini menegaskan bahwa pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bukan hanya sekadar wacana, melainkan dapat dicapai melalui praktik yang inovatif.

PT Vale telah menunjukkan bahwa industri tambang bisa selaras dengan upaya pelestarian alam, memberikan inspirasi dan contoh nyata bagi perusahaan lain di sektor ini untuk mengikuti jejak mereka. *