Dinsos Terapkan Warung Gotong Royong Tahun 2018

oleh -
Kadinsos Palu, Nursalam melakukan pertemuan dengan warga peserta PKH, di ruang kerjanya, Senin (04/09). (FOTO: MAL/HAMID)

PALU – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu tengah mempersiapkan Program Warung Gotong Royong (e-warung) yang akan diluncurkan pada tahun 2018 mendatang. Program ini diperuntukkan kepada anggota Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Kepala Dinsos Kota Palu, Nursalam, Senin (04/09), menuturkan tahun ini Kota Palu mendapatkan jatah 14 peserta PKH yang akan menjadi pilot project atau uji coba,  dengan 2 item kegiatan, yakni berbentuk jasa dan warung.

14 peserta PKH itu dipilih oleh masing-masing pendamping karena merekalah yang mengetahui mekanisme PKH itu sendiri.

Untuk warung, pihaknya akan siapkan fasilitas yang dibutuhkan, kemudian mengarahkan agar warung itu menjual komoditi yang bisa digandrungi masyarakat. Kemudian dalam hal jasa, mereka diberikan kesempatan untuk mengenali dan  menggunakan IT seperti yang digunakan di swalayan-swalayan, seperti adanya kasir yang menggunakan komputer, internet dan sebagainya.

“Untuk mengawali semangat usahanya, pembeli yang akan berbelanja adalah anggota PKH itu sendiri,” kata Nursalam.

Menurutnya, uji coba itu akan melihat bagaimana cara mereka dalam mengelola usahanya, dan suatu saat bisa mandiri dan tidak bergantung lagi pada program PKH.

Tahun ini, pihaknya masih melakukan bimbingan sampai bisa menguasai dan menjalankan usaha itu. Sesuai rencana, semua proses bimbingan akan selesai pada saat 1 Januari 2018.

Guna menunjang suksesnya program itu, pihak Kemensos juga akan menyerahkan kembali penanganan Beras Miskin (Raskin) kepada Dinsos, kemudian diserahkan ke warung-warung yang ada nanti, sehingga warga penerima manfaat dapat membelinya melalui warung itu.

Lebih jauh dia mengatakan, jika nantinya 14 PKH yang terpilih dapat mempertahankan usaha warungnya dan dianggap telah berhasil, maka mereka tidak lagi mendapat bantuan dari program PKH itu.

Diketahui, jumlah peserta PKH di Kota Palu telah mencapai 6800 orang. Setiap tahunnya, mereka mendapatkan bantuan dari APBN senilai Rp1,8 juta per orang, tanpa pengembalian. (HAMID)