PALU – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu diminta untuk terus mengkaji, mengidentifikasi dan mengiventarisir para patriot Tanah Kaili, untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional.
“Sampai saat ini belum ada pejuang kita yang ditetapkan oleh negara sebagai pahlawan nasional. Maka kewajiban kita semua untuk memperjuangkannya sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya. Diketahui, Tanah Kaili pernah diduduki penjajah Belanda, dan sudah pasti ada juga tokoh tokoh pejuang kita yang melawan kehadiran kolonial ketika itu,” kata Wali Kota Palu, Hidayat saat menghadiri Haul Kakek Lasatande Dunia, di Pemakaman Umum Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, pekan lalu.
Menurutnya, acara yang dilaksanakan setiap tahun tersebut bermaksud untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar Palu senantiasa diberi rahmat dan anugerah, serta terhindar dari segala bencana.
“Dalam riwayatnya, kakek Lasatande Dunia ini merupakan salah satu tokoh besar Tanah Kaili yang begitu gigih menentang kehadiran penjajah Belanda, bahkan sampai diasingkan ke Tanah Jawa. Kita tidak tahu kapan orang tua kita ini meninggal dunia,” katanya.
Menurutnya, patriot Tanah Kaili ini merupakan merupakan kakek dari Songgolangi, salah satu tokoh pejuang Tanah Kaili yang mempertahankan, melindungi dan berkorban sampai titik darah penghabisan sampai saat diproklamirkan Kemerdekaan RI.
“Oleh sebab itu pengorbanan besar kakek ini patut kita hargai. Saya mengajak kepada kita semua untuk mendoakan agar almarhum senantiasa mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” pintanya.
Pihaknya sendiri akan memperbaiki makam tersebut dengan beberapa makam dari tokoh-tokoh pejuang lainnya seperti Pue Njidi, Mantikulore (Rantolangi), Siralangi, Radjalangi, Songgolangi dan lainnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Korta (Sekkot) Palu, Asri L Sawayah, Ketua DPRD Kota Palu Ishak Cae, Ketua FKPK Kota Palu Suhupi, Camat Palu Selatan, Lurah se-Kecamatan Palu Selatan, tokoh agama, tokoh masyarkat, pemangku adat, tokoh wanita, tokoh pemuda, dan keluarga besar kakek Lasatande Dunia dari Tatanga, Tatura, Pombeve, Kawatuna, Lasoani bahkan ada pula yang berasal dari Kabupaten Parimo. (HAMID)
