SIGI – Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sigi, masih bersiaga di lokasi kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terserang diare massal di Kecamatan Lindu, salah satu wilayah yang masih terbilang sulit dijangkau kendaraan roda empat karena belum memiliki jalan memadai.
“Memang jalannya sudah bisa dilewati mobil, tetapi saat musim hujan sama sekali tidak bisa dilalui,” kata Sekretaris Camat Lindu, Sebulan, Rabu.
Ia mengatakan sejak penyakit diare menyerang warga Anca, Kecamatan Lindu, Pemkab Sigi langsung menerjunkan tim medis dari Dinas Kesehatan untuk membantu menangani pasien yang mencapai ratusan orang itu.
Dinas Kesehatan dalam beberapa hari ini melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan maksimal bagi masyarakat, termasuk yang bukan pasien diare.
“Dan ini sangat membantu, sebab selama ini di Kecamatan Lindu belum ada satupun dokter,” kata dia.
Ia menjelaskan di Puskesmas LIndu sampai saat ini hanya ada bidan dan perawat, sementara tenaga dokter belum ada.
“Kami sudah beberapa kali melayangkan surat permohonan tenaga dokter tetap di Puskesmas Lindu, tetapi belum juga disahuti oleh Pemkab Sigi,” kata Sebulon.
Dengan adanya kasus KLB diare ini, kata dia, kemungkinan besar sudah akan ada tenaga dokter.
Selama ini, katanya, masyarakat yang sakit hanya ditangani oleh bidan desa dan perawat yang ada di puskesmas.
Dia juga mengatakan akibat penyakit diare, sampai sekarang ini ada delapan warga Desa Anca yang menjalani rawat inap di puskesmas setempat.
Sementara ratusan warga lainnya yang juga menderita sakit diare hanya dirawat jalan setelah mendapatkan pengobatan dari tim medis Dinas Kesehatan Sigi yang sudah beberapa hari ini berada di lokasi.
Sebulon berharap kasus diare yang telah menyerang ratusan warga Desa Anca dalam beberapa hari ini segera teratasi.
Lindu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sigi yang berada di tengah-tengah kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Mata pencaharian utama masyarakat Lindu adalah bertani dan menangkap ikan di Danau Lindu untuk dijual kepada pedagang yang datang dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng. (HADY)