Dinkes Parimo: Tidak Ada Pembatasan Informasi Pencanangan Covid-19

oleh -
Kabid pencegahan dan penggalian Penyakit Dinkes Parimo, Ulandari. (FOTO: MAWAN)

PARIMO- Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menilai tidak ada pembatasan  dalam penyebaran informasi, pencanangan vaksinasi tahap pertama yang digelar di Kantor Bupati Parimo, Senin (8/2)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Parimo, Ulandari mengatakan, pihaknya bukan tidak memberi akses kepada jurnalis melaksanakan tugas, tetapi hanya membatasi aktivitas di area utama kegiatan imunisasi.

“Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut instansi teknis setempat hanya memberi akses kepada tim dokumentasi internal yang menggunakan tanda pengenal khusus, yakni fotografer dan videografer, di luar jurnalis,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya hanya memberikan ruang kepada petugas atau vaksinator di area itu, agar supaya tidak terjadi kerumunan. Sebab dalam simulasi yang dilakukan protokol kesehatan itu tidak terlaksana.

BACA JUGA :  Kematian Tahanan Polresta Palu Diselidiki Ulang

Adanya pembatasan liputan kegiatan pencanangan Covid-19, ketua DPRD setempat, Sayutin Budianto mengatakan, dinas terkait jangan membatasi ruang bagi media massa menyebarluaskan informasi imunisasi COVID-19.

“Jangan ada pembatasan, imunisasi COVID-19 wajib disebarluaskan ke publik supaya rakyat tau, dan informasi seperti ini jangan di tutup-tutupi,” ungkapnya usai kegiatan pencanangan tersebut.

Ia menuturkan, tugas media massa sangat membantu pemerintah menyebarluaskan informasi, terlebih pemberitaan mengenai penanganan virus corona.

Oleh karena itu, dia meminta pada kegiatan imunisasi gelombang kedua nanti, Dinas Kesehatan setempat sebagai instansi teknis terkait perlu memberikan ruang kepada media massa untuk menyebarkan informasi seluas-luasnya ke publik.

BACA JUGA :  Polres Poso Musnahkan Ratusan Gram Sabu-Sabu

“Kami selaku bagian dari penyelenggara pemerintahan memohon maaf dan menyesalkan insiden ini, kami harap ke depan hal-hal seperti ini tidak lagi terulang,”tutupnya.

Reporter: Mawan
Editor: Nanang