PARIMO – Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong (Dinkes Parimo) memperkuat langkah pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria dengan menggelar skrining dan pengobatan masif di wilayah terdampak.
Upaya ini dilakukan setelah daerah tersebut ditetapkan dalam status tanggap darurat malaria.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Parimo, I Gede Widiadha, mengatakan skrining melibatkan seluruh Puskesmas di kecamatan terdampak. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk menemukan kasus sedini mungkin sekaligus mencegah penularan lebih luas.
“Dengan skrining masif, kita bisa memastikan masyarakat yang terinfeksi segera mendapatkan pengobatan sehingga tidak menjadi sumber penularan baru,” ujarnya saat ditemui, Kamis (4/9).
Ia menambahkan, koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terus dilakukan, termasuk persiapan logistik dan obat-obatan. Selain malaria, kegiatan skrining juga mencakup pemeriksaan penyakit tidak menular agar pelayanan kesehatan lebih komprehensif.
Sejumlah kecamatan dengan kasus malaria sebelumnya menjadi prioritas, namun pemeriksaan tetap diperluas ke wilayah lain sebagai langkah pencegahan. Gede menegaskan, upaya ini penting untuk menjaga status eliminasi malaria yang telah diraih Parimo pada 2024.
“Jika kasus terus meningkat tanpa pengendalian, status eliminasi bisa dicabut. Karena itu, kami bergerak cepat dengan langkah terukur agar penyebaran malaria tidak meluas,” pungkasnya.