Dinkes Donggala Tekankan Stunting Bukan Hanya Masalah Gizi, Faktor Lingkungan dan Perilaku Juga Berperan

oleh -
Kepala Dinkes Donggala, dr. Syahriar

DONGGALA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Donggala menegaskan bahwa stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak, bukan semata-mata akibat kekurangan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku masyarakat. Kepala Dinkes Donggala, dr. Syahriar, menjelaskan bahwa menurut teori H.L. Blum, ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, genetika, dan pelayanan kesehatan dasar.

“Jika dua faktor pertama, yaitu lingkungan dan perilaku, bisa diperbaiki, maka sekitar 70 persen masalah kesehatan dapat teratasi,” ujar dr. Syahriar, (Kamis 21/11).

Ia menambahkan bahwa stunting juga dapat terjadi pada kelompok non-miskin, yang membuktikan bahwa faktor lingkungan dan perilaku memegang peranan yang sangat besar.

BACA JUGA :  Rizal Intjenae Terima B1-KWK Partai Golkar untuk Pilkada Sigi

Salah satu kebiasaan yang masih banyak ditemukan di beberapa daerah adalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), yang berpotensi mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko stunting pada anak-anak. Untuk itu, Dinkes Donggala mengambil langkah-langkah inovatif dengan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan solusi yang lebih konkret.

Tim Dinkes akan mengunjungi 16 kecamatan di Kabupaten Donggala setiap bulan, memberikan edukasi dan solusi terkait pencegahan stunting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengedukasi rumah tangga untuk membangun kakus guna mencegah kebiasaan BABS.

BACA JUGA :  Mantan Pejabat Berinisial IK Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi Dana Penyertaan Modal Perusda Morowali

“Dengan pendekatan langsung ini, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih terarah dan efektif,” kata dr. Syahriar. Ia juga menegaskan pentingnya kerjasama antara sektor kesehatan dengan sektor lain seperti pendidikan, sosial, dan ekonomi untuk menangani stunting secara komprehensif.

Menurut dr. Syahriar, sektor kesehatan hanya memiliki 30 persen tanggung jawab dalam penurunan stunting, sementara 70 persen lainnya bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif masyarakat serta sektor lainnya. “Pemberdayaan masyarakat dan penyebaran informasi kesehatan sangat penting dalam mengatasi masalah stunting ini,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah inovatif dan kerja sama lintas sektor, Dinkes Donggala berharap dapat mencapai penurunan stunting yang signifikan di Kabupaten Donggala.

BACA JUGA :  Tokoh Lintas Agama dan Peserta Pilkada Sulteng Sepakati Wujudkan Pilkada Rukun, Aman, dan Damai

Reporter: Irma/***