SIGI – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (Dinsos Sulteng) membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Pembentukan KSB ini dirangkaikan dalam kegiatan Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus KSB, yang digelar selama dua hari, 3-4 Juli 2025, di Desa Sibalaya Barat, Kecamatan Tanambulawa, Kabupaten Sigi.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulteng, Dra. Sitti Hasbia N.Z, menjelaskan bahwa KSB dibentuk untuk mengelola seluruh aspek dan proses penanggulangan bencana berbasis komunitas. Hal ini meliputi perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian.
“Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai aktivitas pengurangan risiko bencana secara mandiri, terutama saat pertama kali bencana terjadi,” ujar Hasbia dalam sambutannya, Jumat (4/7).
Ia menyebutkan bahwa pembentukan KSB merujuk pada Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 128 Tahun 2011, yang menegaskan peran aktif masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Lebih lanjut, Hasbia menambahkan bahwa KSB merupakan program unggulan Dinas Sosial pada klaster perlindungan dan pengungsian, serta menjadi bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kami membentuk jejaring masyarakat terlatih siaga bencana dengan semangat Berani Sejahtera, Berani Mitigasi, dan Berani Militansi Bencana. Ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang tangguh, mandiri, dan berdaya dalam menghadapi situasi darurat,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa bila kesiapsiagaan diabaikan, dampaknya dapat sangat merugikan, baik dari sisi kerusakan lingkungan, kehilangan aset, hingga jatuhnya korban jiwa.
Selain Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulteng, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari lintas sektor, antara lain Dr. Abdul Gafar Mallo, M.HI selaku Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, serta Apt. Burhan Tahir, MM dari BPBD Sulteng selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan.