Dinas Koperasi dan UMKM Parimo Manfaatkan Peluang Bea Cukai

oleh -
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parimo, Sofiana. (FOTO : mediaalkhairaat.id/Mawan)

PARIMO – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memanfaatkan peluang Bea Cukai dalam pengembangan ekspor hasil olahan pelaku usaha.

“Beberapa hasil olahan pelaku usaha yang sudah memproduksi puluhan ton, nantinya akan kita bawa ke Bea Cukai,” ungkap Kadis Koperasi dan UMKM Parimo, Sofiana, ditemui, Kamis (31/03).

Ia mengatakan, hasil produksi olahan pelaku usaha yang siap melakukan penjajakan di pasar internasional, beruap gula merah, bawang goreng, gula semut, kelor, beras serta abon ikan.

Untuk mendukung rencana tersebut, pihaknya akan menerbitkan rekomendasi satu pintu yang dikeluarkan oleh kepala daerah agar hasil olahan para pelaku usaha dimasukkan dalam ID pasar ekspor melalui Bea Cukai.

BACA JUGA :  Nomor Urut Empat Paslon di Pilkada Poso Sudah Ditetapkan

Ia mengaku, hasil olahan komoditas oleh pelaku usaha di Parimo cukup banyak. Hanya saja, penjualan barang tersebut dilakukan oleh para pengepul. Adanya peluang dari Bea Cukai melalui sosialisasi pengembangan ekspor menjadi perhatian pemerintah setempat.

“Dalam waktu dekat ini, kami akan mengambil data dari dinas terkait, seperti Dinas TPHP, Perikanan, Perindag serta Ketahan Pangan, untuk mengambil komoditas unggulan untuk dimasukkan ke pasar ekspor,” jelasnya.

Selain itu, pihak Bea Cukai berkomitmen akan membuat louncing ekspor di Sulteng untuk pasar internasional serta daerah lainnya di Indonesia.

Pihaknya juga, akan melakukan hal yang sama agar masyarakat dapat mengetahui terkait ekspor pasar, agar komoditas UMKM Parimo dapat dikenal diberbagai daerah bahkan mancanegara.

BACA JUGA :  Optimalkan APBN, Kemenkumham Sulteng Lantik Pejabat Baru

“Sehingga hasil olahan ini tidak hanya berputar diantara provinsi, seperti halnya beras Parimo masuk ke Sulawesi Utara dan Makassar. Tetapi logo daerah kami dirubah menjadi milik mereka, sehingga hasil olah daerah ini tidak begitu terkenal,” keluhnya.

Ia menambahkan, dengan adanya peluang ini UMKM Parimo dapat berdaya saing serta mendunia, atas produk olahan yang dihasil pelaku usaha daerah ini.

“Produk ini juga nanti akan dimasukkan dalam pengadaan barang dan jasa sesuai hasil tindak lanjut dari pertemuan di Bali,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin