DKP Sulteng Kembali Fungsikan Tambak Udang Mamboro

oleh -
Kepala Bidang Budidaya, Pembinaan dan Pengolahan Hasil Perikanan DKP Provinsi Sulteng, Muhammad Syafar. (FOTO : Mediaalkhairaat.id/Yamin)

PALU – Pasca bencana gempa dan tsunami 28 September 2018 lalu, tahun ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) kembali memfungsikan tambak udang di Kelurahan Mamboro, Kota Palu.

“Tahun ini baru kita mulai lagi, yang di Mamboro sudah mulai jalan setelah dilakukan perbaikan, mungkin dalam satu atau dua bulan lagi sudah panen,” ucap Kepala Bidang Budidaya, Pembinaan dan Pengolahan Hasil Perikanan DKP Provinsi Sulteng, Muhammad Syafar, Senin (24/05).

Kata Syafar, selain tambah di Mamboro, pihak juga telah meperbaiki tambak udang yang juga retak akibat gempa, di Desa Tindaki, Kabupaten Parigi Moutong.  

Syafar mengakui, pasca benca produksi udang yang kelola oleh binaan DKP Sulteng sempat terganggu. Untungnya, hal itu tidak berpengaruh besar dalam memenuhi pasokan udang di daerah ini.

BACA JUGA :  Panitia Dies Natalis Unsimar ke-38 Sajikan 1000 Batang Nasi Bambu Gratis untuk Warga Poso

Syafar menerangkan, tambak udang yang difungsikan di Mamboro dengan ukuran 20 x 20. Sebelum dihantam tsunami dalam satu kali panen (siklus) bisa mencapai 4 sampai 7 ton. Saat itu, dalam setahun produksi bisa mencapai 150 ton.

“Udang yang diproduksi dengan teknologi supra intesif, untuk tahun ini belum bisa kita ukur produksinya (hasil tambak) karena baru mulai jalan lagi,” katanya.

Diakui udang menjadi salah satu andalan hasil budidaya perikanan di wilayah Sulteng. Secara nasional, udang juga merupakan salah satu komoditas utama dalam industrialisasi perikanan budidaya. Komoditi ini memiliki nilai ekonomis tinggi (high economic value) serta permintaan pasar yang juga tinggi (high demand product).

“Tapi kalau untuk penanganan dan pengembangan udang selama ini di perbenihan, kami hanya support sarana parasarana seperti pakan,” tandasnya. (YAMIN)