PALU – Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak yang menunjukkan kepedulian dan ketertarikan terhadap upaya pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.
Hal tersebut disampaikan Susanto Wibowo Kepala Bidang Pengelolaan DAS dan RHL mewakili kepala dinas kehutanan menerima kunjungan Uwe Ballhorn Technical Project Manager Team Forest and Land Use Inisiatif Iklim Internasional (IKI-ZUG) Jerman.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah dan bisa hadir langsung di Taman Hutan Raya Kapopo, kawasan konservasi merupakan ruang hidup bagi berbagai spesies endemik, sekaligus menjadi sumber pengetahuan, penelitian, dan pembelajaran bagi generasi muda” Ujar Susanto.
Ia menambahkan, bahwa melalui kerja sama dan kemitraan seperti ini, pihaknya berharap ada pertukaran pengalaman dan dukungan dalam mengembangkan konservasi berbasis masyarakat, serta penguatan ekowisata berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa menjaga hutan berarti menjaga masa depan. Karena itu, kami terus berkomitmen mengelola kawasan ini secara lestari, melibatkan masyarakat sekitar, dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak — baik nasional maupun internasional, semoga kunjungan ini membawa manfaat dan kerja sama baik dalam mendukung konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tengah,” pintanya.
Sementara, Uwe menyampaikan bahwa ia seorang rimbawan sangat menyukai Indonesia karena memiliki hutan dan keanekaragaman hayati serta sangat menghargai kerjasama telah terjalin.
Ia sempat kaget telah diberikan kesempatan, bisa menanam satu pohon cendana di area arboretum seluas 2 hektar dan berharap kembali dan melihat pohon ditanamnya kelak.
Uwe juga bertanya seberapa cepat tumbuh pohon cendana, karena di Jerman pohon cendana membutuhkan waktu 30 tahun dan memperoleh jawaban bahwa di area Tahura Kapopo pertumbuhan Cendana cukup cepat sembari memperlihatkan pohon cendana yang telah berumur 2 tahun mencapai tinggi kurang lebih 2 meter tumbuh di area Tahura Kapopo.
Di Area arboretum sendiri ditanami sejumlah pohon endemik dari wilayah hutan, dikontribusikan oleh masing-masing Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Kehutanan Sulteng sebagai bagian dalam pelestarian keanekaragaman hayati sekaligus menjadi laboratorium alam untuk mendukung pendidikan dan penelitian.
Turut hadir dalam kegiatan kunjungan tersebut Koordinator Provinsi GIZ Sulawesi Tengah, Commission Manager Solusi Project, Senior Advisor Solusi Project, Koordinator Solusi Wilayah Sulawesi Tengah, TIM GIZ, Kepala Tahura Sulteng, ICRAFT, mitra Yayasan KEHATI Relawan untuk Orang dan Alam serta mahasiswa Universitas Tadulako dan Universitas Muhammadiyah Sulawesi Tengah sedang melaksanakan kuliah kerja nyata di Tahura Kapopo. ***