PALU – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu memfasilitasi Mini Workshop Kelas Kreasi Daur Ulang Sampah (KaRDUS) yang diinisiasi komunitas Generasi Anak Teladan (GEN AnT), Ahad (26/02).

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Syamsul Syaifuddin, mengatakan, mini workshop tersebut merupakan giat literasi yang awalnya diniatkan hanya untuk diskusi, di mana Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menyediakan tempat untuk praktik literasi tersebut.

“Jadi kegiatan ini juga termasuk membangun jaringan, karena meski koleksi di perpustakaan itu banyak tapi tidak membangun jaringan, perpustakaan akan mati. Untuk semua komunitas juga, dapat memanfaatkan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat baca, tapi tempat berlatih seperti saat ini,” ujar Syamsul.

Syamsul mengapresiasi kelas KaRDUS oleh anak-anak muda, karena sampah tidak hanya dapat menjadi limbah, tetapi jika dikelola dapat menjadi sumber pendapatan.

“Banyak limbah kita yang dibutuhkan di luar, tapi itu tidak terkelola. Contoh, misalkan limbah kelapa, sabut kelapa, batoknya. Sabut kelapa itu masih banyak gunanya lagi, itu bisa jadi  uang. Kita juga harus mampu menghitung berapa HPPnya. Sehingga harga jualnya bisa sama, karena pasarnya pasti ada, tapi kadang-kadang kita salah hitung,” katanya.

Sementara itu, Ketua GEN AnT, Nur Wahida mengatakan, kelas KaRDUS sendiri merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional tanggal 21 Februari.

“Bentuk kepedulian dari komunitas-komunitas terhadap hari sampah ini beragam. Ada yang berupa kampanye sosial, lalu bisa berwujud aksi nyata. Aksinya juga macam-macam, ada yang pungut sampah di seluruh area yang banyak sampah, lalu diolah dan dikumpul ke bank sampah. Kalau dari GEN ANT, itu kita pendekatannya ke hal-hal literasi, edukasi, makanya kegiatan kita lebih ke mini workshop dulu,” ucap Nur.

Kegiatan yang dihadiri 20 peserta tersebut terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, ada bincang edukasi, kelas kreatif, dan social campaign, yang telah disiapkan peralatannya sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat.

“Setelah kegiatan kita nanti akan tetap koordinir teman-teman semua untuk bangun kerja sama. Misalnya, dari masing-masig lokasi tempat tinggal, mereka bisa mengumpulkan sampah, atau dari bank sampah yang akan menjemput sampah yang ada. Selanjutnya, kita akan bentuk kolaborasi lagi dalam pengelolaan sampah sehingga bernilai ekonomi dan edukasi,” tutup Nur.

Kegiatan workshop tersebut juga dikerjasamakan dengan Komunitas Bank Sampah Kabelota Pura, dan Dharma Wanita Persatuan Kota Palu.

Reporter : Iker
Editor : Rifay