LUWU TIMUR – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengapresiasi komitmen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam menerapkan good mining practice selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
Menurutnya, walau waktu kunjunganya singkat, namun dia melihat dan mendapat kesan bahwa PT Vale yang telah beroperasi sejak tahun 1978 betul-betul memelihara komitmennya.
“Selain mengoptimalkan sumber daya mineral, juga kita lihat lingkungannya terkelola dengan baik. Kita saksikan di nursery dilakukan banyak kegiatan untuk bisa mengembalikan jenis-jenis tanaman endemik yang sebelumnya disingkirkan oleh aktivitas penambangan, namun kemudian ada usaha untuk menanamnya kembali,” ujarnya, dalam kunjungannya ke PT Vale di Blok Sorowako selama dua hari (12-13 Agustus 2022).
Ia juga mengungkapkan kesannya melihat sarana pembangunan pabrik pertama yang sampai hari ini sudah meningkat.
“Kami ucapkan penghargaan kepada manajemen PT Vale yang terus berupa mengoptimalkan pengelolaan sumber daya mineral kita, khususnya nikel, sehingga bisa menjadi salah satu pemimpin dan contoh,” ungkapnya.
Arifin berharap, PT Vale terus menjaga good mining practice dan terus mengoptimalkan produksi nikel.
Selama dua hari kunjungan, rombongan melihat langsung bagaimana fasilitas lapangan, hingga praktik pertambangan nikel berkelanjutan yang telah dilakukan PT Vale sejak beroperasi 54 tahun belakangan di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ikut dalam rombongan Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif, PLH Dirjen Minerba M Idris F Sihite, Komisaris Independen PT Vale, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Raden Sukhyar.
Kedatangan mereka disambut Bupati Luwu Timur, Budiman, Ketua DPRD Luwu Timur Aripin dan jajarannya serta Kapolres Luwu Timur AKBP Silvester MM Simamora.
Hari pertama, menteri dan rombongan langsung meninjau operasi PT Vale di Blok Sorowako dengan mengunjungi control room utilities dan area penambangan di Keiko Nayoko. Di sana mereka menyaksikan aktivitas penambangan bahan baku nikel, sekaligus melihat lahan reklamasi bekas galian tambang.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang tersebut mendapat penjelasan dari Manager Mines PT Vale, M Rizal Baslang tentang proses penambangan bahan baku nikel, fasilitas yang digunakan hingga rangkaian pengolahan nikel.
Di sana, rombongan juga melihat truk listrik yang baru diluncurkan PT Vale, sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon. Arifin tampak kagum melihat kendaraan yang mampu mengangkut material 70 ton tersebut dioperasikan seorang perempuan.
Di sela-sela kunjungan tersebut, CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, truk listrik ini bagian dari usaha untuk menepati janji kami menekan 30% emisi karbon pada 2030 dan target netral karbon pada 2050.
“Truk listrik ini sebagai wujud komitmen perseroan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan. Selain itu, kita juga berusaha melibatkan perempuan untuk aktif berkontribusi di tambang. Yulianti Marcelina adalah salah satu dari 30 karyawan perempuan yang kami percaya mengemudikan alat berat di lingkungan PT Vale,”tuturnya.
Rombongan kemudian bertolak meninjau kebun pembibitan, Nursery seluas 2,5 hektar yang aktif memproduksi bibit pohon untuk rehabilitasi lahan pascatambang. Di sana, menteri ESDM aktif bertanya seputar upaya PT Vale melestarikan pohon endemik setempat. Dia juga sempat menanam anakan dengen, pohon khas Sorowako di Nursery.
Tak sampai di situ, di Wooden House Nursery mereka diperkenalkan berbagai produk UMKM binaan PT Vale, kemudian lanjut mendatangi Danau Matano.
Di sana, Febriany menjelaskan, selama beroperasi, Danau Matano masih terjaga kejernihan air dan flora faunanya.
“Kami mengelola limbah air tambang dengan fasilitas Lamella Gravity Settler yang mampu menjernihkan air hingga di bawah baku mutu. Kita juga aktif melakukan bersih-bersih danau dengan masyarakat,”jelasnya.
Terakhir, Arifin meninjau Balambano, salah dari tiga fasilitas PLTA PT Vale yang mampu mengurangi emisi CO2 lebih dari 1 juta ton CO2eq setiap tahunnya. *