Dilaunching Akhir Mei, 10 Persen Keuntungan “Masjid Mart” akan Disedekahkan untuk Masjid

oleh -
Ketua DMI Sulteng, Ahmad M. Ali saat menyampaikan rencana launching Masjid Mart, usai tarwih berjamaah di Sekretariat DMI Sulteng, Ahad (31/03). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan melaunching tempat perbelanjaan “Masjid Mart” di 10 masjid percontohan yang ada di Sulteng.

10 masjid yang dimaksud, masing-masing empat di Kota Palu, tiga di Kabupaten Sigi dan 3 lainnya di Kabupaten Donggala.

Rencananya, launching akan dilakukan pada akhir Bulan Mei mendatang.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) DMI Sulteng, Ahmad M. Ali, mengatakan, dirinya telah menyiapkan Rp5 miliar sebagai modal awal Masjid Mart.

“Insyaallah di Masjid Mart itu tidak akan kalah harganya dengan Alfamidi, begitu juga dengan ketersediaan barangnya. Semuanya lengkap,” kata Ahmad Ali, usai shalat tarwih berjamaah, di Sekretariat DMI Sulteng, Ahad (31/03).

Kata dia, Masjid Mart ini merupakan terobosan DMI Sulteng untuk meyiapkan berbagai kebutuhan masyarakat. Selain itu, bagaimana mengajak masyarakat untuk bersedekah.

“Setiap kali pembelian, maka akan ada 10 persen yang disedekahkan untuk masjid dan 15 sampai 20 persen untuk kegiatan keagamaan yang dilakukan DMI. Dan keuntungannya lagi, setiap belanja di Masjid Mart, dapat bonus shalat berjamaah,” katanya.

Ia berharap, ke depan DMI Sulteng menjadi pelopor gagasan untuk meningkatkan ekonomi keumatan.

Meski begitu, kata dia, DMI tidak berniat memonopoli kebaikan, tapi mendistribusikan kebaikan. DMI, kata dia, hanya menjadi wadah untuk melaksanakan kebaikan.

“Siapapun bisa melakukan kebaikan bersama-sama di DMI, tidak terbatas pada orang-orang di kalangan DMI, tetapi juga orang-orang kaya, saudagar, para dermawan, mari bersama-sama melakukan kebaikan-kebaikan ini,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ke depan masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat transformasi ekonomi, kebudayaan dan hal-hal lain.

“Jika nantinya Masjid Mart ini sudah berjalan, maka saya berharap ibu-ibu yang ada di organisasi otonom yang menjadi marketingnya,” pungkasnya. (RIFAY)