PARIMO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), meminta pemerintah kabupaten segera menindak lanjuti instruksi gubernur untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19.
Gedung pendidikan dan pelatihan (Diklat) BKPSDM dinilai layak untuk dijadikan tempat karantina, yang sebelumnya dijadikan tempat isolasi.
Wakil Ketua DPRD Parimo, Faisan Nadja mengatakan, gugus tugas secepatnya telah bergerak mencari solusi dalam rangka pengendalian penularan Covid-19, sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Sulteng cukup efektif dalam penanganan dan upaya pengendalian.
“Melihat situasi saat ini penularan virus corona di Parimo masih cukup tinggi, maka pemerintah setempat segera mengambil langkah-langkah strategis, agar penanganan lebih efektif dan optimal” ungkapnya dihubungi, Jum’at (13/08).
Ia menuturkan, DPRD juga meminta agar tim gugus tugas penanganan memberikan penguatan kepada komando gugus tugas tingkat kecamatan dan desa, dalam rangka menindaklanjuti arahan Gubernur Sulteng.
Ia berharap, DPRD dan Pemkab Parimo saat ini sedang mengupayakan lahan untuk lokasi pemakaman korban Covid-19. Dua lokasi menjadi alternatif, yakni lahan di Desa Jono dan Desa Parigimpu, Kecamatan Parigi Barat.
Kata dia, guna menentukan lokasi maka perlu dilakukan peninjauan teknis oleh tim gugus tugas untuk penentuan lokasi mana layak digunakan.
“Lahan tersebut milik masyarakat. Jika nanti sudah ditentukan lokasi yang layak, maka tentu dilakukan terlebih dahulu pembebasan lahan, dan masing-masing lahan itu memiliki luas kurang lebih dua hektare,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkab Parimo berencana membagi rayon dalam rangka untuk perawatan pasien terpapar Covid-19. Hal itu dilakukan, mengingat wilayah kabupaten tersebut cukup luas, sehingga alternatif dilakukan dengan membagi zona, supaya masyarakat dapat terlayani dengan baik.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin