DONGGALA – Seorang Barista di Kota Donggala, Ari Prasetyo berinisiatif menyajikan kopi khas Donggala yang dijualnya dalam bentuk kemasan botol. Hal ini dilakukan guna merespon banyaknya permintaan minuman kopi khas Donggala, terutama produk dari Desa Nupabomba.
Belakangan ini, produk kopi dari Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala memang semakin dikenal dan cukup laris di kafe-kafe di Donggala.
“Kiranya Pemkab Donggala melakukan pendampingan khusus pada petani kopi dengan melibatkan para pemilik kafe seiring mulai banyaknya permintaan produk di pasaran. Sebab saya yakin, makin dikenalnya produk kopi Donggala seperti dari Nupabomba itu merupakan peluang besar,” kata Ari Prasetyo, kepada media ini, Rabu (27/04).
Sejak sebulan lalu, Ari sendiri sudah menyajikan kopi hasil racikannya dalam bentuk kemasan botol, kemudian dipasarkan di beberapa toko dan kios di Kota Donggala.
“Apalagi selama bulan puasa ini, kafe saya hanya buka pada malam hari sehingga bila ada pelanggan yang ingin minum kopi di saat tutup, maka saya arahkan untuk membeli di toko-toko yang ada di Kota Donggala,” kata Ari Prasetyo, pemilik Café Hepipo Donggala.
Menurut Ari, kopi kemasan hasil racikannya itu berukuran 250 cc dalam botol khusus dengan merek Hepipo Donggala sesuai nama café miliknya. Minuman kopi yang dipasarkan khusus yang dingin, dalam pemasaran dilakukan secara kemitraan dengan pemilik toko yang memiliki kulkas khusus minuman.
“Berdasarkan uji coba selama disimpan dikulas, minuman kopi yang saya racikitu bisa tahan sampai tiga bulan,” kata Ari.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pertanian dan Perkebunan Kabupten Donggala, produk kopi di Kabupaten Donggala setiap tahunnya mencapai 378.516 kilogram dari luas area 703 hektare.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay