PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Dikbud Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) validasi 3000 lebih guru baik jenjang SD dan SMP.
“Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data ril sesuai kenyataan di lapangan, seperti contoh terkait kebutuhan guru, banyak yang beranggapan tenaga kita disekolah, ada yang kelebihan dan kekurangan, ” ungkap Kepala seksi kesharlindung GTK Dikbud Parimo, Khaeril Anwar, ditemui Senin (27/02).
Ia menjelaskan, saat ini juga pihaknya juga mendata honor guru daerah yang sebelumnya tidak teranggarkan, selain guru yang berstatus PNS belum memiliki pendidikan strata satu.
Kata dia, pendataan di 23 Kecamatan telah rampung, maka diketahui jumlah guru honor, belum S1, kekurangan dan kelebihan tenaga pengajar di satuan Pendidikan akan terlihat.
“Kita akan lihat nanti, semisal pemdataan guru ini telah selesai dilakukan pemetaan 3000 guru, sejauh ini beberapa kecamatan telah melakukan verifikasi data guru,” jelasnya.
Ia mengatakan, dalam pemetaan pihak Disdikbud melibatkan operator dan kepala sekolah, kenapa mereka dilibatkan karena kepsek yang mengetahui status guru yang mengajar disekolah, dibantu operator yang melakukan penginputan data-data.
Ia menuturkan, pemenuhan data guru bagi dinas sangatlah penting, apalagi yang ada dalam data pokok kependidikan (Dapodik), karen kebutuhan dan kekurangan termuat dalam aplikasi tersebut.
Sehingga kedepannya, ketika pengusulan P3K maka data pemenuhan guru dapat digunakan sebagai acuan untuk memenuhi tenaga pengajar. Terbukti dibeberapa Kecamatan dalam satu sekolah memiliki kelebihan guru.
“Setelah kami identifikasi dapodik ini tidak maksimal, ternyata ada sekolah yang mengalami kekurangan itu mengusulkan guru baru, harusnya sekolah yang kelebihan guru bisa mengeser kesekolah yang membutuhkan, sehingga ada lagi penambahan terus menerus,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan dilakukan validasi ini tidak akan ada lagi kekurangan tenaga pengajar di seluruh sekolah di Parimo, baik SD dan SMP.
“Sebenarnya dia kekurangan hampir diseluruh kecamatan, yakni guru penjaskes dan agama ada guru mengaja di dua Mapel itu namun tidak linear, ” pungkasnya.
Reporter: Mawan
Editor : Yamin