Dikbud Parimo Seminarkan Hasil Verifikasi Anak Putus Sekolah

oleh -
Seminar hasil verifikasi data P3KE khususnya anak putus sekolah pada usia sekolah di 23 Kecamatan. (FOTO : Propokim)

PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) seminarkan hasil verifikasi anak usia sekolah yang putus sekolah.

Berdasarkan laporan Satgas Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem ada sebanyak kurang lebih 100 ribu anak di Parimo mengalami putus sekolah.

Plt Kadisdikbud Parimo, Sunarti Masanang, mengatakan, dalam mengidentifikasi by name by address anak putus sekolah, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa setempat, dalam data P3KE yang tercatat masih banyak masyarakat putus sekolah.

“Data yang selalu ditayangkan oleh P3KE tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, sudah banyak data yang ketinggalan dan perlu diupdate kembali seperti data 177.810 ribu warga yang masuk dalam data P3KE,” ungkap Sunarti, saat melakukan seminar anak putus sekolah, bertempat di Auditorium Kantor Bupati Parimo, Senin (27/03).

Ia menjelaskan, dari data itu pihaknya mendapatkan data dilapangan anak usia sekolah yang putus sekolah sebanyak tujuh ribu lebih, dan sisanya telah meninggal dunia, pindah domisili, bahkan 25 ribu masih terdata sementara sekolah, dan selebihnya sudah usia lanjut.

Ia mengaku, untuk data usia lanjut Dikbud Parimo tidak dapat lagi mengintervensi, pihaknya hanya mencari data yang benar-benar valid anak usia sekolah yang putus sekolah, sehingga dapat diintervensi dengan berbagai program.

“Kedepan data tujuh ribu bisa kembali bersekolah bahkan dapat menuntaskan lama belajar sampai wajib belajar 12 tahun karena menjadi tugas kami,” jelasnya.

Rekomendasi hasil seminar ini, pihaknya mengesahkan data hasil verifikasi anak usia sekolah yang putus sekolah sebanyak tujuh ribu apakah sesuai dengan kenyataan dilapangan yang diselesaikan.

“Jadi tanggung jawab kita hanya sejumlah itu saja, tidak hubungannya dengan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin