PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan program kebudayaan yang dituangkan dalam tulisan sebagai bahan arsip daerah untuk pemenuhan wawasan pelajar di wilayah tersebut.
“Mengingat kebudayaan masuk dalam kurikulum pembelajaran sekolah, maka tahun ini kami memprogramkan pembuatan buku tetang kebudayaan daerah setempat,” jelas Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Parimo, Ninong Pandake, ditemui Kamis (10/03).
Kata dia, sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya, perlu menambah pengetahuan ditingkatan peserta didik serta masyarakat. Terlebih Parimo memiliki beragam budaya, suku dan sub etnis yang hidup berdampingan tanpa ada saling mengucilkan satu sama lain.
Ia mengemukakan, sejumlah etnis lokal juga, yakni etnis Kaili, Lauje, Tialo dan Tajio yang memiliki banyak tradisi. Dari etnis-etnis tersebut akan disajikan dalam bentuk buku, agar kelak generasi penerus mengetahui kebudayaan daerah.
Ia menjelaskan, dalam riset akan melibatkan dan memberdayakan penulis-penulis lokal dalam mengerjakan program tersebut.
“Sejauh ini, belum ada pelibatan akademisi dari Universitas dalam maupun luar daerah. Kami masih memakai jasa penulis daerah, dengan pertimbangan mereka lebih memahami situasi, dengan harapan tulisan tentang kebudayaan nanti lebih spesifik serta mengedukasi pembacanya,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain program penulisan buku, Disdikbud juga akan membuat satu film dokumenter tentang kesenian Etnis Kaili yang terancam punah yakni, Dadendate (Nyanyian panjang) yang menceritakan situasi di daerah setempat.
“Sasaran dari program ini dimasukkan dalam program pendidikan, yang lebih kepada muatan lokal,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin