Dikbud Parimo Pertanyakan Janji UNDP Bangun Kelas Darurat

oleh -
Kabid Manejemen SD Ibrahim. (FOTO : mediaalkhairaat.id/ MAWAN)

PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mempertanyakan janji pihak United Nations Development Programme (UNDP) terkait bangunan kelas darurat untuk lima sekolah.

“Berdasarkan laporan awal sekitar bulan November-Desember, kami mempersoalkan kenapa tidak ada progres berkembang dari pihan UNDP terkait sarana ruang kelas, ruang guru serta kantor,” ungkap Kabid Manejemen SD Dikbud Parimo, Ibrahim ditemui, Rabu (16/03).

Ia mengaku, akibat pembongkaran sejak awal tahun 2021 dilakukan secara menyeluruh sejumlah gedung sekolah, yang berdampak terhadap aktifitas belajar mengajar bagi siswa-siswi.

Ia mengaku, pihak UNDP akan membangunkan kelas darurat sementara di awal tahun 2022. Namun, sampai memasuki di bulan ketiga bangunan tersebut, sepengetahuan dirinya sampai sekarang belum ada.

BACA JUGA :  Pjs Gubernur Sulteng Tekankan Pentingnya Pendidikan Politik dan Partisipasi Aktif Masyarakat

“Janji mereka Februari tapi saya belum ketahui pasti apakah lima sekolah yang mendapatkan program UNDP sudah dibangun kelas semester atau belum, salah satunya SDN Purwosari dan SD Toboli,” jelasnya.

Sejauh ini, Dikbud dan sekolah telah mengupayakan agar para siswa dapat belajar, meskipun hanya menggunakan ruangan seadanya meskipun secara bersift. Bahkan, ruang guru dan perpustakaan digunakan sebagai kelas belajar. Untuk itu, pihaknya mendesak segera dibangun kelas darurat agar proses belajar terlaksana secara maksimal.

BACA JUGA :  PT IMIP Sediakan Wadah Belajar Bahasa Asing untuk Warga

Dalam waktu dekat Dikbud Parimo, akan segera melakukan koordinasi langsung dengan UNDP terkait salah satunya perkembangan pekerjaan dan kelas sementara.

“Sejauh ini laporan dari kepsek belum ada,  pembangunannya tidak ada progres dan masih jalan ditempat,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin