PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) optimalkan proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Torue pasca banjir bandang.

Meskipun minim sarana pembelajaran, seperti buku pelajaran, kursi, meja, barang elektronik, dokumen penting dan sarana pendukung lainnya, proses belajar mengajar tetap berjalan seperti sediakala.

Kabid Manejemen SD Dikbud Parimo, Ibrahim, mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan asesmen sejumlah aset-aset akibat terdampak banjir, untuk mengetahui jumlah kerugian yang dialami setelah bencana tersebut.

“Hasil asesmen tersebut akan dihitung tingkat kerugiannya, sehingga menjadi bahan pertimbangan kami untuk melakukan pengadaan baru terhadap sejumlah aset sekolah yang alami kerusakan,” ungkapnya dihubungi, Kamis (11/08).

Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan sejumlah bantuan berupa seragam sekolah kepada 179 siswa/siswi yang terdampak, pasca sepekan banjir menerjang desa Torue.

Ia mengku, meskipun SD mengalami kerusakan cukup parah, terdapat beberapa sekolah lainnya juga mengalami kerusakan, diantaranya PAUD, SMP dan Ibtidaiyah Alkhairaat masuk dalam pendataan pihaknya.

“Jadi 179 orang total peserta didik SDN Torue terdampak banjir, sehingga pihak sekolah harus mengoptimalkan pelayanan pendidikan kepada mereka,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dari peristiwa banjir bandang kebanyakan siswa terdampak yakni peserta didik SD karena rata-rata dari mereka tinggal di tiga dusun terdampak parah yakni Dusun 2, Dusun 3 dan Dusun 5.

Ia menambahkan, Disdikbud juga membuka ruang bagi relawan untuk melakukan pemulihan psikologi bagi peserta didik supaya rasa trauma mereka alami tidak berkepanjangan.

“Meskipun sarana dan prasaran pendidikan belum memadai, kegiatan belajar mengajar harus dioptimalkan. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah mengatur metode belajar,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin