PARIMO- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah saat ini, melakukan kajian serta pemetaan atas pengaktifan kembali sekolah, di tengah pandemi COVID-19 pada 13 Juli mendatang.
Kepala Dikbud Parimo, Adrudin Nur, ditemui MAL Online Kamis (25/6) mengatakan, pengaktifan sekolah berdasarkan tahun ajaran baru pada bulan Juli 2020, namun perlu dilakukan pemetaan terlebih dahulu, berdasarkan protokol kesehatan serta status zona oranye kabupaten ini.
“Kami akan mengeluarkan surat edaran kembali berdasarkan hasil pemetaan,” jelasnya.
Ia menuturkan, saat ini pihaknya menunggu laporan setiap pengawas pendidikan di kecamatan terhadap sekolah yang dapat diaktifkan.
Sejuah ini, kata dia, perlu adanya keterlibatan dari tim gugus tugas COVID-19 yang menentukan, apakah dari 23 kecamatan mana yang dapat mengaktifkan dan mana tidak.
“Saya akan membentuk tim gugus COVID-19 khusus disdikbud, nanti hasil pemetaan mereka akan diberikan kepada tim gugus Kabupaten,” jelasnya.
Ia mengatakan, apabila telah mendapatkan rekomendasi dari tim Kabupaten sekolah tidak langgsung diaktifkan, melainkan diadakan kembali rapat bersama pihak sekolah dan Komite dan orang tua murid.
Ketika ditemukan penolakan dari orang tua murid, untuk tidak menyekolahkan anaknya karena masih dalam status pandemi COVID-19, maka sekolah itu tidak dapat dibuka.
“Hak orang tua untuk tidak mengizinkan anaknya, meskipun sekolah itu layan diaktifkan, tetapi proses pembelajaran terus berjalan dengan cara daring,” teragnya.
Ia menambahkan, ada sekitar 400 lebih Sekolah Dasar, 100 lebih SMP serta satuan PAUD 500 tersebar pada 278 jumlah desa dan lima kelurahan, terdiri dari Lembaga Taman Kanak-kanak 284 unit, Kelompok Bermain (KB) 170 dan 33 Satuan Paud sejenis. (MAWAN)