Dikbud Parimo Gelar ANBK untuk Pengganti UN

oleh -
Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar, Dikbud Parimo, Ibrahim,

PARIMO- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengelar Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai pengganti ujian nasional.

“Kemdikbudristek membuat ANBK sebagai pengganti ujian nasional, dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” ungkap Kabid Manejemen SD, Ibrahim, ditemui Rabu (26/10).

Ia mengatakan, tujuan dilaksanakannya ANBK untuk mengukur kompetensi minimum literasi dan numerasi siswa yang dilakukan berdasarkan hasil survey karakter dan survey lingkungan belajar, sehingga menghasilkan rapor pendidikan dan raport mutu.

Ia menjelaskan, berdasarkan jadwal kementrian pelaksanaan gelombang pertama dan kedua, pada tanggal 24 hingga 27 Oktober, dan gelombang ketiga dan ke empat tanggal 31 Oktober hingga tiga November 2022.

BACA JUGA :  AKBP Taufik Sugih Adhadi Dilantik sebagai Dirressiber Polda Sulteng

“Pelaksanakan ANBK untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) tahun ini berjalan dengan lancar, kegiatan ini merupakan pelaksanaan tahun kedua,” jelasnya.

Menurut dia, di tahun pertama pelaksanaan ANKB terdapat sejumlah kendala diantaranya ketersediaan akses jaringan internet bagi sekolah terpencil yang belum ada.

Selain itu, kmampuan atau kecepatan jaringan, dan daya tampung listrik yang diperlukan, sebab di tahun pertama pelaksanaan ANBK, listrik di Parimo sering mengalami pemadaman.

“Sebelum pelaksanaan ANBK Tahun ini dimulai, kami telah mengantisipasi beberapa hal, yaitu menyurati PLN, agar tidak mematikan listrik saat jadwal assessment dilakukan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Simulasi Pengamanan Pilkada di Morowali Berlangsung Mencekam

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi pelaksanaan asesmen semi online, tetapi membutuhkan anggaran lebih, sebab pihak sekolah harus mempunyai komputer sebagai server untuk menampung hasil.

Setelah ada jaringan yang bagus, baru akan terkirim, ia mengaku beberapa sekolah telah diantisipasi melakukan semi online.

“Ada juga yang kita antisipasi dengan menumpang ke sekolah yang memiliki fasilitas. Seperti sekolah di daerah pegunungan mereka turun ke bawah membawa siswanya,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin