PALU – Petahana Rusdy Mastura tampak gerah dengan manuver politik lawannya. Pasalnya dia merasa ada pihak yang mencoba untuk menjegal dirinya maju sebagai calon gubernur.

“Pokoknya insya Allah saya maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada November mendatang. Sekarang ini kamu perlu tahu sekarang, ada baku potong-potong (rebut partai,red). Ada konglomerat kapitalis yang suka potong-potong, yang tidak boleh saya itu maju sebagai calon gubernur. Ini demokrasi. Saya tidak mau berbicara soal partai pokoknya saya lolos,” tegas Rusdy Mastura kepada media ini, Sabtu (10/8).

Sebagaimana diketahui dalam pekan ini, Partai Golkar menjatuhkan dukungannya kepada Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri. Politisi Nasdem itu saat ini telah memiliki koalisi partai gemuk, yaitu NasDem (8 kursi), Gerindra (8 kursi), Golkar (8 kursi), lalu mendapatkan dukungan dari PAN (2 kursi), dan PKB (5 kursi-belum mengeluarkan B1-KWK)

Adapun Anwar Hafid-Reni Lamadjido telah diusung tiga partai Demokrat (8 kursi), PKS (5 kursi) dan PBB (1 kursi). Ketiga partai ini sudah mendeklarasikan pasangan BERANI.

Tersisa, PDIP (7 kursi), Perindo (2 kursi), Hanura (1 kursi). Bila digabungkan ketiganya tak mencukupi untuk mengusung calon Gubernur yang harus mendapatkan 11 kursi partai pendukung. Harapannya ada pada PKB yang belum mengeluarkan B1-KWK, dan ketiga partai tersisa.

Tapi nampaknya Rusdy belum patah arang, selama form B1-KWK belum didaftarkan KPU maka langkah untuk menjadi Cagub belum usai. Dia yakin dia akan nyagub, meskipun kemungkinan buruknya lebih besar.

Tunggu saja, tantang Cudy sapaan akrabnya. Dia kembali menegaskan dirinya pasti akan maju di Pilkada November 2024.

Menurut Rusdy Mastura, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada keputusan partai siapapun calon pasangan yang disodorkan kepada dirinya, dia akan patuh dengan perintah partai.

“Apapun hal itu yang menghalangi kita lawan,” tegasnya.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG