PALU – Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2020 secara daring.
“PKKMB tingkat universitas dilaksanakan mulai tanggal 21 sampai 23 September 2020, tingkat fakultas tanggal 24 sampai 25 September 2020, yang diikuti 8.392 mahasiswa baru dari 11 fakultas yang dibagi dalam 10 gugus. Masing-masing fakultas disiapkan lima ruangan,” ujar Ketua Panitia PKKMB Untad, Dr. Rusli, diacara pembukaan PKKBM, di Aula Fakultas Kedokteran Untad, Senin (21/09).
Rusli menyampaikan, dari 8.392 peserta, terdapat 35 orang mahasiswa dari komunitas adat terpencil asal Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang merupakan hasil kerjasama Pekab Parimo dan Untad.
“35 Mahasiswa dari komunitas adat terpencil yang menghadiri acara pembukaan ini, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parimo, beserta Kadis Sosial dan Kepala Bidang Kepegawaian Daerah Parimo,” katanya.
Dikesempatan itu Rusli mengaku pelaksanaan PKKMB secara daring, baru pertama dilaksanakan Untad, karena melihat kondisi di masa pandemi Covid-19.
“Sehingga jika ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini mohon dimaklumi,” akunya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Untad, Dr. Sagaf menyampaikan, dalam melaksanakan PKKBM secara daring, pihaknya telah menyurat ke Dinas Komunikasi dan Informasi kabupaten/kota di Sulteng, yang menginformasikan lokasi jaringan bagi mahasiswa di wilayah masing-masing.
“PKKMB daring merupakan katalisator perubahan sistem belajar, agar para mahasiswa dapat mengakses pelaksanaan ini,” ucapnya.
Sementara Rektor Untad, Prof. Mahfudz mengaku meminta khusus kepada panitia, menghadirkan 35 Mahasiswa dari komunitas adat terpencil dari Kabupaten Parimo untuk menghadiri acara pembukaan itu.
“Mereka ini merupakan representatif adat, sehingga ini menjadi sesuatu yang istimewa dalam proses penerimaan mahasiswa baru angkatan 2020. Ini berkat kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Parimo terhadap anak bangsa yang sangat sulit menjangkau dunia pendidikan. Inu terobosan luar biasa dari Pemkab Parimo, semoga bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Sulteng,” katanya.
Dia berharap, khususnya mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa untad harus menjunjung tinggi semangat ketadulakoan, semangat menuntut ilmu, dan semangat menjadi sarjana Untad.
Rektor mengajak mahasiswa baru, untuk berjanji kepada diri masing-masing dan kepada orang tua, untuk menjadi mahasiswa Untad dan menjadi sarjana yang tidak melewati batas waktu yang optimal.
“Saya berharap kalian semua selesai tepat waktu, karena itu semua menjadi beban universitas sekaligus menjadi beban orang tua mahasiswa. Semakin lama anda kuliah semakin membebani uang kuliah untuk membayar biaya kuliah dan biaya hidup selama menjadi mahasiswa, Olehnya itu satukan niat dan semangat ketadulakoan ketika massuk menuntut ilmu di Untad,” tandasnya. (YAMIN)