POSO- Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) gabungan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Poso, Sri Ayu Utami mengamuk dan memaki puluhan anggotanya yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya melalui media sosial. Puluhan PNS dari Satpol PP dan Dinas Damkar dikumpulkan mendapatkan arahan khusus dari pimpinannya, di halaman kantor Bupati Poso, pada Rabu (21/6)
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap para anggotanya yang dinilai tidak beretika, hanya karena pembagian botol minuman antara PNS dan honorer tidak setara, dimana honorer mendapatkan 4 botol minuman Fanta ukuran 1 liter sementara PNS hanya mendapatkan 3 botol saja.
Salah seorang anggota Satpol PP berinisial (IT) melalui akun pribadinya mengunggah status dalam statusnya di Facebook. IT menulis beberapa kritikan kepada Kasat Pol PP termasuk pembagian minuman botol yang dianggap tidak adil.
Dia menilai anggotanya ini telah melanggar kode etik PNS. Padahal menurutnya, seorang PNS tidak layak lagi mendapatkan Tunjangan Hari Raya, termasuk minuman karena telah dibayarkan melalui gaji 13, dibandingkn dengan honorer yang tidak memiliki gaji tetap.
“Apa yang kami lakukan, adalah hanya ingin berbagi rasa dan mencari keadilan. Minuman yang kami bagikan bukan THR, tapi bentuk kepedulian kami kepada anggota yang selama ini telah bekerja maksimal. Kalau honor dapat 4 botol dan PNS dapat 3 botol saya rasa itu wajar,’’ ungkap Sry Utami dengan nada keras.
Tidak puas dengan memaki, Kasat Pol PP bahkan mengancam oknum PNS akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian, karena postingan yang telah tersebar tersebut merugikan secara pribadi, termasuk Pemda Poso.
Postingan tersebut, yang telah beredar sejak Selasa malam 20 Juni, telah dikomentari oleh 87 orang yang juga berasal dari anggota Satpol PP dan Damkar itu sendiri.
“Ini yang kami tidak terima, terlalu banyak kata-kata yang mereka komentari dalam chatingan Facebook. Bahkan ada yang bilang saya korupsi dan memotong hak mereka, ini yang mereka harus buktikan,’’ ancam Kasat.
Saat dimaki dan diancam untuk dilaporkan kepada Bupati dan Kepolisian, puluhan anggota Satpol PP dan Damkar hanya terdiam dan tidak ada yang berani memberikan komentar, karena mengakui kesalahan temannya. Setelah “diceramahi” selama 1 jam, puluhan anggota Satpol PP dan Damkar akhirnya membubarkan diri dengan tertib kembali kekantornya. (MANSUR)