Difabel Harus Dapat Kemudahan dan Akses yang Sama di Dunia Digital

oleh -

GOWA – “Tips Menggunakan Aplikasi Percakapan bagi Difabel” menjadi tema utama pada  rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, di Gowa, Sulawesi Selatan, Senin, 25 Oktober 2021.

Kegiatan yang diikuti 440 peserta dari berbagai kalangan ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Difabel Lowvision-Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan, Nur Syarif Ramadhan; Komisioner KPID Sulsel, Riswansyah Muchsin; IT Profesional, Alfian; presenter & kreator konten gaya hidup, Ayi Dara. Acara dipandu oleh moderator, Mila Karmila.

Pada sesi materi, Nur Syarif Ramadhan mengawali paparan dengan menyampaikan presentasi berjudul “Difabel dan Kemandirian Bersosial Media”. Nur menyebutkan beberapa teknologi atau aplikasi yang kerap digunakan khususnya oleh difabel netra, di antaranya aplikasi pembaca layar yang berfungsi menerjemahkan teks ke suara.

Tak hanya teks, kata dia, media sosial (medsos) seperti Facebook juga punya fitur yang memungkinkan difabel netra bisa membaca foto di medsos.

“Fitur-fitur seperti ini sangat membantu kami dalam mengakses medsos,” ucapnya.

Beralih ke pembicara selanjutnya, Ayi Dara membawakan materi dengan topik “Etika Bermedia Sosial: Jarimu Harimaumu”. Ayi menjelaskan, kebebasan berpendapat merupakan hak semua orang, tapi hendaknya disampaikan dengan cara yang cerdas dan tepat.

“Sampaikan dengan sopan dan santun. Hindari beropini yang menyulut perpecahan,” tuturnya.

Sebagai pemateri ketiga, Riswansyah Muchsin membawakan tema “Cara Aman Mengemukakan Pendapat di Media Massa”. Menurut dia, ada beberapa etika dalam penyampaian pendapat di media, antara lain memastikan bahwa pendapat yang disampaikan sesuai topik yang dibahas dan punya dasar kuat.

“Berikan kesempatan pada orang lain untuk juga berkomentar atas pendapatmu. Jika pendapat kurang direspon atau ditolak, kita harus berbesar hati,” urainya.

Adapun Alfian sebagai pemateri terakhir yang menyampaikan topik “Tips dan Trik Menjaga Keamanan Privasi secara Digital”, mengatakan, semua aplikasi akan meminta akses ke berbagai informasi dan data yang ada di ponsel kita. Sebagai pemilik data, kita punya hak untuk memberikan data itu atau tidak.

“Selalu cek syarat dan ketentuan setiap kita mengunduh aplikasi serta atur ulang pemberian akses data sesuai kenyamanan kita,” saran Alfian.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator.

“Apakah aplikasi yang ada saat ini bisa juga digunakan oleh teman-teman dengan keterbatasan khusus?” tanya Rusmala Dewi, salah satu peserta kegiatan literasi digital.

Nur Syarif Ramadhan mengaku, saat ini dirinya bisa mengakses hampir semua aplikasi seperti e-commerce dan dompet digital.

“Untuk aplikasi umum saat ini bisa diakses, kalaupun ada yang tidak bisa diakses, biasanya kita langsung sampaikan ke pengembang aplikasinya untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***