POSO – 700 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Watuawu,Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) secara serentak menolak bantuan Hand Sanitizer serta masker kesehatan, yang diberikan oleh aparat desa setempat.
Penolakan itu dipicu oleh adanya bantuan satu botol hand Sanitizer jenis botol spray 100 ml dari aparat desa setempat yang diduga palsu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, kasus dugaan bantuan hand Sanitizer palsu yang ada di Desa Watuawu tersebut terungkap setelah salah seorang warga penerima bantuan tersebut memposting di Sosial Media Facebook hingga viral dalam sepekan terakhir.
Dari postingan itu, warga setempat akhirnya ramai-ramai mengecek isi cairan yang ada dalam botol dan ternyata betul tidak memiliki kandungan alcohol dan tidak mencantumkan lebel resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pejabat Sementara Kepala Desa Watuawu , Desmon S. Suharto yang ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis (19/08) mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan warga tersebut dan sudah ditindaklanjuti dengan pertemuan seluruh aparat terkait ,termasuk perusahaan pihak ketiga yang mengadakan masker dan hand Sanitizer.
Menurutnya, dari hasil pertemuan tersebut memang terungkap jika ratusan botol pengadaan hand Sanitizer yang dibagikan ke warga tidak beralkohol dan diduga palsu.
‘’Dari awal sebelum pengadaan sudah saya pesan agar harus sesuai dengan standar, tapi saya kaget begitu ada laporan dari warga kalau barang yang mereka terima tidak sesuai dan diduga palsu. Memang waktu ditest ,tidak ada alkoholnya,’’ aku Desmon.
Kades menjelaskan, jika dana yang digunakan tersebut untuk seluruh pengadaan barang berupa masker dan hand zanitiser merupakan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk tahun 2021, yang diungkapkan oleh warga mencapai Rp 84 juta. Namun Kades mengakui hanya sekitar Rp20 jutaan saja.
Diakuinya bahwa jumlah hand zanitiser yang di bagiakan kepada warga mencapai 700 botol, sementara masker diberikan kepada masing-masing sesuai berapa jumlah jiwa perlembar.
“Hand Zanitiser sudah terbagi semua, meskipun akhirnya warga tidak terima. Tentu langkah kami selanjutnya akan memanggil oknum atau pihak penyedia barang agar bertanggungjawab untuk mengadakan kembali barang sesuai standar yang kita pesan, dan itu sudah disampaikan kepada yang bersangkutan,’’ katanya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ersa Tarau selaku penyedia barang membenarkan jika barang yang mereka sediakan berupa hand zanitiser dan sudah dibagikan ke 700 KK yang ada di Desa Watuawu memang non alkohol. Diakuinya, meskipun tidak memiliki kandungan alcohol serta tidak memiliki lebel BPOM, seluruh pengadaan tersebut diyakini bisa membunuh bakteri atau virus Covid -19.
‘’Memang betul, Hand Sanitizer yang saya beli dan dibagi ke warga tidak ada kandungan alcohol, saya sudah dua tahun dapat pengadaan seperti ini dan tidak ada juga masalah. Semua barang saya beli dari Surabaya,’’ jelasnya.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin