Diduga Lecehkan Siswanya, Oknum Guru SMP Terancam Sanksi Pemecatan

oleh -
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso,Dedriawan Talingkau. (FOTO : media.alkhairaat.id/Mansur)

POSO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Poso, Sulawesi Tengah akan mengambil tindakan tegas atau memecat DM (55), oknum guru di SMP Negeri I Poso Kota Utara, jika nanti terbukti melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap siswanya yang berjenis kelamin laki-laki.

DM akan diberhentikan sebagai guru dan ditarik ke Dinas Dikbud, di tempatkan sebagai staf sekretariat untuk menjalani masa pembinaan.

Kepala Dinas Dikbud Poso Dedriawan Talingkau yang dikonfirmasi via telepon, Jumat (19/8) mengatakan, DM telah dipanggil ke dinas untuk klarifikasi terkait kasus itu.

Menurutnya, selain DM, klarifikasi juga akan dilakukan pihak dinas kepada kepala sekolah, dewan guru, dan para siswa yang di duga telah dilecehkan.

“Hari ini saya sudah panggil yang bersangkutan (DM) ke dinas untuk klarifikasi. Klarifikasi ini penting, guna mengetahui benar tidaknya dugaan pelecehan seksual itu terjadi,” ungkap Dedriawan.

Kadis menambahkan, selama menjalani proses klarifikasi, DM di bebastugaskan sementara dari tugas mengajarnya di sekolah. Kebijakan dinas untuk membebaskan tugaskan sementara DM untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kembali terulang.

“Sambil dilakukan pembinaan. Kami tarik di dinas untuk menjalani masa pembinaan,” jelasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, DM di duga telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa siswa laki-lakinya di sekolah. Dugaan kasus tersebut mencuat dan menjadi pembicaraan setelah siswa yang diduga menjadi korban melaporkannya kepada guru lain di sekolah yang sama.

Bocornya kasus tak terpuji ini juga dikarenakan setelah di duga korban menceritakan peristiwa yang dialami kepada teman sebayanya di lingkungan rumah.

Kepala SMP Negeri I Poso Kota Utara, Stienje bestrise Kawahe, yang dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh DM. Dirinya pun sudah memanggil DM untuk dimintai klarifikasi. Saat di klarifikasi, menurut Stienje, DM yang diketahui merupakan guru mata pelajaran IPA mengaku bahwa tindakan dugaan pelecehan yang dilakukan kepada siswa laki-lakinya merupakan bagian dari mata pelajaran yang harus dipraktekkan langsung pada para siswanya.

“Memang betul laporan dan keluhan dari siswa terkait dugaan pelecehan itu ada. Oknum guru yang bersangkutan sudah saya panggil dan mengakui perbuatannya dengan alasan aksinya tersebut bagian dari praktek mata pelajaran IPA yang biasa disebut ilmu gerak,” ungkap Stienjhe.

Mantan Kepsek SMP 5 Poso Kota Utara ini mengaku, siswa yang menjadi objek dugaan pelecehan seksual DM adalah siswa yang terkesan bandel dan suka membolos. Modusnya, siswa bandel tersebut dipanggil kedepan kelas untuk diberikan teguran atau sanksi. Tapi anehnya, DM justru memegang alat kelamin siswa laki-lakinya.

Atas kejadian yang berulang, para siswa yang menjadi korban akhirnya melaporkan ulah dari DM kepada guru-guru lain hingga menjadi pembicaraan dikalangan para siswa dan guru setempat.

“Kalau saya melihat ini seperti penyakit. Siswa laki-laki yang nakal dia pengang alat kelaminnya. Saya sudah tegur langsung, apapun alasannya tidak boleh guru ataupun siapa main tangkap kelamin orang, apalagi dia seorang guru,” jelas Stienjhe.

Reporter : Mansur
Editor : Yamin