PALU – Angka prevalensi penyalahguaan narkoba di Kota Palu meningkat dari tahun sebelumnya.
“Berdasarkan hasil penelitian penyalahguaan narkoba meningkat, dari 1,8 persen menjadi 1,95 persen. Peningkatannya,0,15,” ucap Kepala BNN Palu, AKBP. Baharuddin, saat memberikan keterangan pers, di Kantor BNN Palu, di Jalan Imambonjol, Jum’at (30/12).
Baharuddin mengaku, sempat berpikir angka prevalensi narkoba menurun saat Covid-19 melanda dunia termasuk Kota Palu, tetapi faktanya malah naik.
Cuman yang menjadi perbedaan adalah pergeseran tempat. Dimana tempatnya kecenderungan bergeser ke kota-kota. Kemudian di kota-kota biasanya di tempat hiburan, kini bergeser di rumah-rumah. Termasuk rumah-rumah kost atau rumah kosong.
“Mungkin teman-teman bisa mendengar di Hunian tetap (Huntap) atau di Hunian sementara (Huntara) penyintas bencana,” terangnya.
Kata Bahar, peningkatan penyalahgunaan narkoba itu terjadi pada ibu-ibu.
“Saya juga tidak tahu kenapa malah ibu-ibu, mungkin tingkat setresnya tinggi. Karena mungkin masalah keluarga atau bisa jadi suaminya tidak kerja,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Palu didampingi Kasi Pemberantasan, dan Kepala kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi. (YAMIN)