POSO – Yayasan Lingkar Persaudaraan Nusantara (Perdana) Kabupaten Poso, menyatakan siap mendukung upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah Poso.
Didirikan pada Agustus 2022 oleh mantan narapidana kasus terorisme, yayasan ini bertujuan menjadi tempat pembinaan bagi eks napiter agar pemikiran mereka menjadi lebih terarah dan tidak bertentangan dengan hukum.
Ketua sekaligus pendiri yayasan, Imran alias Imron Labuan alias Abu Zahra, menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian dari Satgas 1 Ops Madago Raya atas kunjungan dan bantuan yang diberikan.
Imran alias Imron Labuan menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam program pembangunan daerah dan upaya menangkal paham intoleran dan radikalisme.
“Yayasan Lingkar Perdana, yang bergerak di bidang sosial dan agama, akan terus mendukung setiap program pemerintah daerah serta berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Poso,” katanya.
Sekretaris yayasan, Taslim, berharap masyarakat Poso mendukung keberadaan yayasan ini yang bertujuan membina para eks napiter agar tidak kembali terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Taslim juga menyatakan bahwa yayasan siap menerima kunjungan dari berbagai pihak dan bersedia membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Poso serta pihak kepolisian dalam memajukan pembangunan dan menjaga keamanan wilayah Poso.
“Yayasan Lingkar Perdana berkomitmen mendukung program deradikalisasi dan menolak penyebaran paham radikal di Poso,” tegasnya.
Pada tanggal 2 Juni 2024, Yayasan Lingkar Perdana diundang oleh LPMS dan The Habibie Center untuk mengikuti sosialisasi kelompok III di Momi Cafe, Poso Kota Utara.
Dengan adanya yayasan ini, pihak kepolisian berharap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Poso semakin kondusif, serta masyarakat dapat hidup lebih baik dan sejahtera tanpa adanya ancaman dari paham radikal. *